Soal Cap Go Meh, Wakil Wantim MUI: Umat Islam Jangan Ikut-ikutan
Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc mengimbau umat Islam untuk tidak ikut-ikutan perayaan umat agama lain.
“Kita jangan ikut-ikutan, jangan sampai, apalagi Kiainya (yang ikut-ikutan),” kata Kiai Didin menjawab pertanyaan jamaah terkait perayaan Cap Go Meh dalam kajian Ahad pagi (15/1/2023) di Masjid Al Hijri, Kota Bogor.
Soal perayaan Cap Go Meh yang sudah rutin dilakukan dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya di Kota Bogor, Kiai Didin mengatakan hal tersebut kewenangan pemerintah daerah (pemda) dalam menanganinya.
“Kita serahkan ke pemda untuk mengatasi dengan sebaik-baiknya, namun yang terpenting hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan tertentu itu tidak boleh dicampuradukkan atas nama toleransi,” jelas Kiai Didin.
“Paling tidak, kita kaum Muslimin tidak ikut-ikutan, tidak boleh ikut iring-iringan, apalagi kalau dibelakangnya ada amplopnya,” tambahnya.
Senada dengan penjelasan tersebut, jauh hari sebelumnya, MUI Kota Bogor pernah mengeluarkan imbauan resmi kepada umat Islam untuk tidak ikut-ikutan perayaan Cap Go Meh.
Dalam imbauan yang dikeluarkan pada tahun 2017 lalu itu, MUI Kota Bogor mengimbau khusus untuk internal umat Islam untuk tidak ikut merayakan budaya agama di luar Islam.
Dalam imbauan tersebut, dijelaskan bahwa kewajiban kaum Muslimin hanya sebatas menghormati dan menjaga toleransi beragama, dengan pengertian toleransi yang benar yakni tidak mencampuradukkan keyakinan agama Islam dengan agama lainnya.
Selain itu, Umat Islam juga diharapkan tetap menjaga ketertiban, keamanan dan kedamaian, dengan mengutamakan akhlak yang baik, dan tidak ikut-ikutan merayakan atau terlibat perayaan kebudayaan agama lain sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
Seperti diketahui, perayaan Cap Go Meh rutin dilakukan setiap tahunnya oleh umat Khonghucu yang tujuannya menghormati dewa tertingginya.
Secara harfiah, Cap Go Meh adalah perayaan pada malam ke-15 dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.
red: adhila