Datangi DPRD, Aliansi Solo Raya Tolak Timnas Israel ke Indonesia
Solo (SI Online) – Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Solo Raya menggelar aksi menolak rencana kedatangan Timnas Israel pada ajang Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.
Aspirasi penolakan tersebut disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo.
Humas Aliansi Solo Raya Endro Sudarsono mengatakan demo tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terkait kedatangan delegasi Israel yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Dia pun meminta kepada pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten bahwa negara Indonesia memiliki konstitusi anti penjajahan yang termaktub dalam Pembukaa UUD 1945.
“Kita konsisten menyampaikan kemerdekaan hak segala bangsa untuk itu segala penjajahan di dunia harus dihapuskan. Untuk itu kita sampaikan ke Pak Presiden Jokowi untuk tidak berubah sikap terhadap penjajah di manapun untuk melakukan perlawanan,” kata Endro dikutip dari viva.co.id, Rabu (8/3/2023).
“Karena memang Israel selama ini tidak menjadi bagian dari Indonesia karena sikap yang keras terhadap bangsa Palestina . Sementara itu bangsa Palestina adalah bangsa yang harus dimerdekakan sejak era Soekarno hingga Pak Jokowi saat ini,” imbuhnya.
Mereka pun mengirimkan surat penolakan kedatangan timnas Israel kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR Puan Maharani.
“Termasuk wakil dan semua anggota DPR untuk menyampaikan nasehat kepada Bapak Jokowi untuk saling menguatkan bahwa banga Indonesia antipenjajahan sehingga perlu menolak delegasi U-20 dari Israel yang akan datang ke Indonesia,” tegasnya.
Merespon aspirasi tersebut, Wakil Ketua I DPRD Solo Sugeng Riyanto mengatakan akan melanjutkan surat yang diserahkan Aliansi Soloraya ini ke Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani. “Surat akan kita kirim ke Presiden dan Ketua DPR besok (Rabu),” terangnya dikutip dari surakarta.suara.com
Sugeng meminta kepada teman-teman untuk memakai jalur konstitusional. Artinya silahkan demo dan menyampaikan aspirasi tapi tetap damai, sejuk dan menjaga kondusivitas,” lanjut politik PKS ini.
“Saya kira penolakan terhadap Israel tidak harus dimaknai dengan sesuatu berdarah-darah. Tidak harus begitu, kita punya konstitusi, kita punya aturan dan kita masih percaya jika pemerintah juga memiliki sikap yang sama dengan presiden pertama Indonesia Sukarno menolak keras terhadap penjajahan dan Israel bagian itu. Konsekuensinya adalah menolak Israel di perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia,” papar dia.
Sugeng menambahkan pemerintah maupun PSSI harus berkomunikasi dengan FIFA mengenai masalah ini. Karena itu mengacu pada konstitusi. “Di UUD 1945 sudah mengamanahkan seperti itu. Tinggal teknis saja, tapi sikap tegas kita juga ditunjukkan,” imbuh dia.
Menurutnya jika timnas Israel tetap berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia, ada dua hal yang terjadi.
Pertama pemerintah akan berhadapan dengan rakyat sendiri. Karena banyaknya yang menolak. Selanjutnya, yang kedua akan menjadikan delegitimasi bagi pemerintahan sekarang.
red: adhila