Sekjen FUI: Ideologi Pancasila Tidak Bertentangan dengan Islam
Jakarta (SI Online) – Puasa Ramadhan merupakan ajaran syariat Islam yang mengondisikan para pemeluknya untyuk bertakwa kepada Allah SWT. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183.
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath mengatakan, takwa yang dimaksud dalam Al-Qur’an tersebut merupakan takwa dalam seluruh aspek kehidupan. Bukan hanya kehidupan pribadi, tetapi juga kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ustaz Al Khaththath menjelaskan, terkait kehidupan berbangsa dan bernegara, di dunia ini dikenal adanya tiga ideologi besar.
Ideologi pertama adalah ideologi yang mengakui adanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan sekaligus mengakui kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Ideologi ini dibenarlkan oleh ajaran Islam atau oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kedua, ideologi yang mengakui keberadaan Tuhan sebagai pencipta manusia, tetapi menolak kekuasaan tuhan untuk mengatur hidup manusia. Sehingga pengikut ideologi ini mengatur hidup mereka sendiri tanpa campur tangan Tuhan.
Ideologi model kedua ini, kata Ustaz Al Khaththath, tidak dibenarkan oleh Islam. Ideologi memilah-milah ayat Allah. Seperti di Barat, Tuhan hanya hadir pada saat pembaptisan, pernikahan dan kematian saja. Di luar itu tidak ada kekuasaan Tuhan.
“Ideologi sekulerisme ini menghasilkan sistem ekonomi kapitalisme. Ini tidak dibenarkan oleh ajaran Islam, sebab mengimani sebagian Kitab dan mengingkari sebagian,” kata Ustaz Al Khaththath dalam keterangannya, Jumat (24/03/2023).
Lalu, ideologi ketiga, yakni pemahaman pemikiran yang tidak mengakui adanya Tuhan sebagai pencipta hoidup manusia. Menurut mereka, manusia hidup dengan sendirinya tanpa campur tangan Tuhan. Mereka tidak mengakui keberadaan Tuhan apalagi kekuasaannya.
“Ideologi materialisme yang menghasilkan sistem ekonomi komunisme ini tidak dibenarkan oleh ajaran Allah dan Rasul-Nya,” kata Ustaz Al Khaththath.
Lalu ideologi Pancasila yang ada di Indonesia ini termasuk ideologi yang pertama, kedua atau ketiga?
“Kalau kita lihat Pembukaan UUD dan Batang Tubuh Pasal 29 dinyatakan negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa dan Tuhan YME adalah Allah Yang Maha Kuasa, maka ideologi Pancasila ini adalah ideologi nomor satu, bukan kedua yang sekuleris dan ideologi ketiga yang materialistis-komunistis,” ungkapnya.