Ulama Palestina: Peperangan terhadap Al-Aqsha akan Gagal dan Hancur
Al Quds (SI Online) – Syekh Raed Salah, ketua Gerakan Islam di Palestina 1948 (wilayah yang diduduki Israel sejak tahun 1948), menegaskan bahwa perang yang dilakukan pendudukan Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsha akan dihancurkan dan gagal.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Senin (1/5/2023), Syeikh Salah mengatakan bahwa pembagian ruang dan waktu di Masjidil Al-Aqsha sebagai mimpi kekanak-kanakan.
Dia mengatakan bahwa upaya pendudukan Zionis Israel untuk menguasai musala Bab al-Rahma dan membangun kuil Yahudi dengan mengorbankan al-Aqsha, akan gagal. Sama seperti semua upaya sebelumnya dalam perang terhadap Masjid Al-Aqsha, yang telah gagal.
Syeikh Salah meminta warga Palestina untuk menjaga janjinya pada Masjid Al-Aqsha dan melakukan perjalanan ke sana.
Musala Bab al-Rahma terus-menerus menghadapi bahaya dari pendudukan Zionis Israel dan kelompok-kelompok ekstremis yang merukan pembangunan kuil Yahudi, yang berusaha menemukan pijakan di dalam Masjid Al-Aqsha, sehingga mereka dapat mulai melakukan Yahudisasi dan menghancurkannya serta mendirikan kuil di atasnya.
Empat tahun lalu, warga Al-Quds membuka kembali musala Bab al-Rahma setelah ditutup selama 16 tahun. Hal ini membuktikan kemampuan warga Al-Quds untuk melawan pendudukan Zionis Israel dan rencananya di Masjid Al-Aqsha. Sementara ancaman Israel masih terus membayangi mushalla tersebut dan area timur masjid.
Ancaman dan bahaya tersebut berupa larangan renovasi dan rekonstruksi, yang menyebabkan kelembaban, retakan, dan runtuhnya permukaan tanah di sekitar musala, serta kelemahan jaringan listrik dan penerangan. Pasukan pendudukan Israel juga melarang masuknya bahan kebutuhan mushalla, mulai dari pembatas kayu dan rak sepatu.
Kelompok yang menyerukan pendirian Kuil Yahudi menarget mushalla Bab al-Rahma dengan melakukan ibadah Talmud di dekatnya dan di sisi timur masjid. Sementara pasukan pendudukan Zionis Israel menggandakan titik pengamatan di atas mushalla di sebelahnya, menghalangi dan mengintimidasi pengunjungnya.
sumber: infopalestina