Tekad Anwar Ibrahim Berantas Kemiskinan dalam Waktu 30 bulan
Anwar Ibrahim memiliki konsep yang jelas untuk memberantas komiskinan dengan data, wawasan, ilmu dan pengalamannya. Ia bukan retorik politik untuk pencitraan tong kosong nyaring bunyinya.
Target tahun 2023 ini adalah sebanyak 130.000 ketua isi rumah miskin tegar di Malaysia akan dia hapuskan.
Acuan Anwar Ibrahim adalah Umar bin Abdul Aziz yang hanya memerintah selama 30 bulan tetapi mampu memberantas kemiskinan.
Antara cara Umar bin Abdul Aziz adalah dengan mengembalikan kepada negara harta yang didapat dari korupsi dan salah guna kuasa. Memecat mereka yang tidak layak yang dilantik atas dasar kronisma. Mendekati rakyat untuk mengetahui masalah mereka dengan mengurangkan protokol “litlle Napoleon”.
Beberapa Menterinya menyahut tantangan ini dengan bekerja keras dalam menu rahmah, reformasi transfortasi, pembangunan sebagainya.
Walaupun demikian beberapa Menterinya masih nampak lembek dan miskin gagasan masih di takuk lama jauh dari tekad perubahan. Ini karena dalam kerajaan Perpaduan bukan sepenuhnya diisi oleh partai reformis. Ini belum lagi dugaan sabotage, ancaman, politik siapa dapatkan apa dan bagaimana.
Anwar sendiri telah memulai dengan pemerintahan yang sederhana effective dan efficient seperti tidak menerima gaji, memotong gaji Menteri dan menempatkan mereka yang profesional dalam pemerintahannya.
Bagaimana pula dengan Indonesia?
Indonesia lebih cerah peluang memberantas kemiskinan dari Malaysia karena berbagai sumber yang ada dan rakyatnya yang rajin.
Indonesia adalah negara yang surplus Semen tetapi pembangunannya agak lambat menyebabkan banyak tukang dan kuli bangunan yang terpaksa mengadu nasib di Malaysia dan berbagai negara.
Buton sebagai penghasil aspal jalannya buruk menurut seorang kawan asal sana.
Negara yang luas tetapi masih impor beras menurut data BPS. Negara yang dikelilingi oleh laut tetapi garamnya maish import. Daging, sayur, buah pisang dan banyak lagi yang bisa di hasilkan dalam negara tetapi masih harus import.