Pak Jokowi Jangan Keterlaluan, Tak Lama Lagi Kekuasaan Anda Berakhir
Pak Jokowi, tahun depan kekuasaan Panjenengan akan berakhir. Insyaallah, 20 Oktober 2024 dilantik presiden baru. Bisa jadi Anies Baswedan.
Begitu Anda turun, pastilah suasana akan berubah total. Karena itu, Anda jangan lupa daratan, Pak. Terkhusus kasak-kusuk alias cawe-cawe pencapresan yang Anda lakukan hari ini. Anda terang-terangan dan dengan segala cara bernafsu sekali menjegal Anies.
Anda musuhi dia sampai ke tulung sumsum. Dan gara-gara kebencian Anda kepada Anies itu, sampai-sampai Njenengan merasa tidak bersalah melanggar konstitusi dan etika demokrasi. Anda tabrak begitu saja.
Tidak lama lagi, kekuasaan yang Anda salahgunakan hari ini akan berpindah ke tangan orang lain. Anda akan menjadi orang biasa. Anda bukan lagi presiden.
Iya kalau Yang Maha Kuasa mengizinkan orang yang Anda sukai menjadi presiden. Bagaimana jadinya kalau Anies, yang Anda benci itu, menggantikan Anda?
Karena itu, sisakanlah sedikit ruang agar Anda bisa bermanuver bila akhirnya Anies yang menjadi presiden. Silakan Anda promosikan Ganjar atau Prabowo. Tapi janganlah terlalu vulgar. Tabrak kiri-kanan.
Anies, insyaAllah, dijamin tidak akan dendam jika dia naik. Dia tidak seperti Anda, Pak. Tapi, walaupun Anies tidak dendam, tidakkah nanti Panjenengan akan merasa malu karena habis-habisan menjegal dia?
Hari ini masih ada Prabowo, Luhut, Moeldoko, Ngabalin, Hendro, para buzzer bayaran yang menyanjung-nyanjung Anda. Mereka pasang badan untuk Anda. Anda masih punya Kapolri dan jajaran jenderalnya yang manggut-manggut di depan Anda. Setelah Anda turun, jenderal polisi mana yang akan menghadap Anda?
Tidak ada lagi yang pasang badan untuk Anda, Pak. Luhut, Moeldoko, Hendro, Jenderal Listyo, Komjen Itu, Komjen Ini, akan sibuk dengan badan mereka masing-masing.
Apalagi Komjen Fadil Imran. Dia akan sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan aparat penegak hukum (APH) di pemerintahan baru nanti tentang pembunuhan KM-50. Fadil harus menjelaskan penembakan dan penyiksaan sadis enam (6) pemuda tak bersalah oleh aparat pada 7 Desember 2020.
Suasana tahun depan bakalan berbeda jauh, Pak Jokowi. Rakyat akan melantik pemimpin baru yang akan menegakkan keadilan di semua lini. Dan, suka atau tidak suka, proses penegakan keadilan itu ada kemungkinan sampai ke depan pintu rumah Anda, Pak Jokowi.
Apakah Anda tidak melihat betapa kerasnya tekad rakyat untuk menghentikan kesewenangan Anda yang membuat rakyat menderita, Pak? Perlulah Anda renungkan sebentar apakah semua yang telah Anda lakukan tidak bermasalah?