Optimisme Anies Menang di Satu Putaran
Prediksi ini bukan takabur. Bukan pula mendahului destiny, hak penentu kuasa Tuhan Maha Kuasa. Tetapi, dari gelagat dan gejala serta sinyal dan tanda suasana kebatinan yang terlihat dalam euforia pengerahan, penggalangan dan pergerakan politik massa rakyat yang sungguh sangat luar biasa ghirah dan antusiasisme dukungannya.
Di mana pun kunjungan Anies, massa selalu membludak menyambutnya. Tidak saja yang memang sudah diacarakan oleh ketiga partai KPP. Kunjungan Anies yang bersifat spontan dan sendirian pun selalu dikerubuti dan dikerumuni massa.
Dan jika ditelisik ini memang menjadi fenomena baru. Rasa-rasanya tak ada di sepanjang sejarah Pilpres berlangsung. Yang biasanya upaya pengerahan, penggalangan dan pergerakan massa selalu dikondisikan terlebih dahulu oleh partai.
Pemicunya, boleh jadi dikarenakan adanya bertunas dan tumbuh-kembang saking banyaknya semula dari kepeloporan komunitas suka relawan politik yang benar-benar murni berswadaya mandiri.
Artinya, mereka —yang tertularkan dan menularkan—membiayai sendiri bukan berasal dari partai kebutuhan logistik, transportasi dan konsumsinya.
Mereka rela berkorban dan berjuang dikarenakan ingin berubah dan mengubah keadaan, serta memperbaiki kondisi carut-marut negeri yang telah kehilangan rasa percaya rakyatnya kepada para pemimpin elite politik di bawah komando kepemimpinan komando rezim Jokowi.
Kemunculan dan kehadiran mereka selalu khas dan telah menjadi bench-marking ciri- cara kampanye para pendukung Anies tersendiri.
Dan itu melampaui sekedar makna suasana kebaruan. Bahkan, lebih besar lagi mampu meng-endoorsment meniscayakan bagi menumbuhkembangkan upaya pemulihan dan kebangkitan kedaulatan rakyat dan demokrasi yang memang dirasakan semakin menghilang sekarang.
Dari rekam jejaknya itu dimulai ada saat Pilkada DKI yang kemudian memenangkan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Apalagi Anies tuntas dan sukses memimpin Jakarta —tidak seperti Jokowi yang tak tuntas karena “dipaksa” lahir menjadi Presiden yang membidaninya oligarki — akan semakin mempermudah langkah melapangkan jalan melenggang menuju peraihan kursi Presiden di Oktober 2024 nanti.
Kebetulan Anies pun bukan anggota parpol. Anieslah yang diusung parpol. Agregasi politiknya, akan semakin mempermudah pula terwujud dan terbentuklah relasi kuat antar inisiasi parpol dengan partisipasi sukarelawan politik geniun itu terbangun dan terkolaborasi menyatu. Itulah tali ikatan jejaring kekuatannya.
Berbeda dengan ciri-cara penggalangan, pengerahan dan pergerakan massa Ganjar maupun Prabowo yang masih ada gap dan jarak.