Lewat Strategi ‘Hayya Alal Falah’, Partai Ummat Optimis Lolos ke Senayan
Bogor (SI Online) – Partai Ummat mengadakan pembekalan ideologi perjuangan partai dan strategi pemenangan pemilu kepada seluruh calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI pada 12-14 September di Hotel Graha Dinar Syariah, Bogor, Jawa Barat.
Pembekalan para bacaleg ini mengambil tema “Hayya ‘Alal Falah” (Mari rebut kemenangan) dengan prinsip “Menang Berjemaah”, tema ini merupakan strategi yang nantinya akan dijalankan para Caleg Partai Ummat ketika mereka terjun ke masyarakat.
Acara tersebut dihadiri para Pimpinan Partai dan Caleg DPR RI dari seluruh dapil di seluruh Indonesia.
Pimpinan Partai Ummat yang hadir antara lain Ketua Majelis Syuro Prof Dr Amien Rais Phd, Wakil Ketua Majelis Syuro Dr MS Kaban, Sekretaris Majelis Syuro Ustaz Ir Ansufi Idrus Sambo, Ketua Umum Dr Ing Ridho Rahmadi MSc, Ketua BPPN Dr Taufik Hidayat dan lainnya.
Hadir juga Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Ridwan yang akan memberikan tausiyah tentang “Hayya ‘Alal Falah” (Mari rebut kemenangan) melalui kemenangan politik umat Islam.
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Partai Ummat dengan segala keterbatasan mampu melewati berbagai fase hingga menjadi peserta pemilu 2024.
“Dan pada malam hari ini kita berkumpul sebagai peserta pemilu 2024, saatnya kita berlaga agar mampu berkiprah di Senayan,” ujar Ridho dalam pembukaan acara pembekalan, Selasa malam (12/9/2023).
Menurutnya, perjuangan Partai Ummat ke depan bukan semakin mudah tetapi semakin sulit. “Tapi Insyaallah dengan semangat kita, dengan usaha yang konsisten, tawakal dan doa Insyaallah Allah akan berikan kemenangan,” jelas Ridho.
Berbekal semangat itu, pihaknya juga yakin akan bisa lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold) empat persen.
“Insya Allah kita berusaha masuk parlemen itu tidak hanya dengan target yang mepet empat persen tapi kita benar-benar bisa masuk dengan persentase dua digit,” harap Ridho.
Ia menegaskan, Partai Ummat hadir dalam rangka menunaikan perintah Allah yaitu amar makruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran) melalui perjuangan politik.
“Kita sedang melakukan kewajiban amar makruf nahi munkar, menegakkan keadilan melawan kezaliman, melalui jihad perlementer,” tandas Ridho.
red: adhila