Kuasai Markas Militer, Hamas Tangkap Seorang Mayjen dan Puluhan Tentara Israel
Jakarta (SI Online) – Operasi Badai Al-Aqsha yang diluncurkan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menuai kesuksesan.
Deputi Kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al Arouri mengumumkan, dalam operasi yang digelar Sabtu (07/10) itu, sejumlah perwira tinggi militer Rezim Zionis berhasil ditangkap, dan disandera. Bahkan sejumlah peralatan tempur Israel berhasil disita dan dihancurkan.
Komandan Angkatan Darat Israel Mayor Jenderal Nimrod Aloni berhasil ditangkap pejuang Hamas setelah beberapa jam serangan mendadak tersebut.
Saleh Al Arouri, Sabtu (7/10/2023) menekankan bahwa Hamas, akan terus melanjutkan perlawanan terhadap Rezim Zionis, sampai kemerdekaan diraih.
“Kami adalah bangsa yang berhak untuk hidup merdeka, selamat dari kejahatan Israel, dan menjaga kemuliaan tempat-tempat suci. Hamas dan Brigade Al Qassam, tidak akan tinggal diam menyaksikan penistaan tempat-tempat suci,” kata Al Arouri.
“Semua yang kami sandera hari ini, akan membebaskan seluruh tahanan Palestina, yang ada di penjara-penjara Israel.”
Saleh Al Arouri menambahkan, “Hamas tidak dapat menerima berlanjutnya blokade Gaza, dan penahanan warga Palestina, di penjara-penjara Israel.”
“Sejumlah banyak Zionis tewas, dan terluka. Perang berada di puncaknya, dan tahanan-tahanan Palestina, akan segera bebas,” ujarnya.
Media lokal Palestina juga memberitakan situs Militer Nahal Oz yang terletak di timur Gaza berhasil direbut, sejumlah peralatan militer berhasil disita dan dihancurkan. Beberapa Tank Merkava III, Kendaraan Humvee dan sejumlah tank pengangkut personil berhasil dibawa ke Jalur Gaza. Peralatan militer lainnya yang tak mampu dibawa akhirnya diledakkan.
Mayor Jenderal Nimrod Aloni ditangkap bersama sejumlah pasukannya oleh para pejuang Hamas. Kabar penangkapan tersebut tersiar di berbagai platform media sosial.
Itu menjadi suatu kemenangan besar bagi Hamas karena menangkap seorang jenderal. Sementara itu, BBC melaporkan kelompok Jihad Islam juga melakukan penangkapan sejumlah tentara Israel.
Menurut Al Arouri, rezim Zionis Israel sebelumnya bermaksud melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza, dan Tepi Barat. Ia menandaskan, “Semua kemungkinan terbuka, dan kami sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, termasuk serangan darat musuh.”