Israel Terus Bombardir Gaza, 765 Gugur Syahid dan 4000 Terluka
Gaza (SI Online) – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Selasa (10/10) bahwa jumlah korban gugur di Jalur Gaza meningkat menjadi 765 orang dan 4000 luka-luka akibat agresi udara Israel sejak dimulainya Pertempuran Badai Topan Al-Aqsha dini hari Sabtu (7/10).
Dalam pernyataan sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, di antara para korban gugur tewas – sebelum update terakhir – adalah 140 anak-anak dan 105 wanita, sementara lebih dari 15% korban luka adalah anak-anak.
Kemenkes Palestina menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap eskalasi dan kelanjutan agresi Israel dan serangan langsung terhadap fasilitas medis dan warga sipil tak bersalah.
Selama beberapa jam terakhir, pesawat pendudukan Israel melancarkan puluhan serangan udara dengan membombardir rumah-rumah yang masih dihuni warganya. Akibatnya, sejumlah keluarga di Khan Yunis, Rafah dan Gaza terbunuh seluruhnya dan hancurnya seluruh perkampungan, seperti yang terjadi perkampungan Al-Rimal di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menegaskan bahwa tim medis mampu menangani semua korban luka yang sampai ke rumah sakit dengan berbagai tingkat keparahan dan melakukan ratusan operasi bedah besar dan kompleks sepanjang waktu.
Kemenkes mengisyaratkan bahwa pendudukan Israel memperluas cakupan penargetan personel medis, fasilitas kesehatan dan ambulans. Akibatnya, 5 petugas kesehatan gugur dan 10 lainnya luka-luka dengan berbagai tingkatnya. Sementara 7 rumah sakit dan pusat kesehatan menjadi sasaran dan kerusakan langsung terjadi.
Serangan pendudukan Israel juga membuat Rumah Sakit Beit Hanoun (satu-satunya di kota itu) tidak dapat berfungsi dalam melayani sebagai akibat dari penargetan berulang kali terhadap lingkungan sekitar rumah sakit, yang membuat kru tidak dapat masuk dan keluar dari dan ke sana, selain juga merusak sebagian besar darinya dan menghentikan layanannya.
Kemenkes Palestina mengonfirmasi bahwa pendudukan Israel sengaja menargetkan 11 ambulans dan salah satu kendaraan layanan kesehatan dan menghancurkan semuanya dan membuat mereka tidak dapat digunakan lagi.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa pihaknya melanjutkan komunikasi dan pertemuan dengan lembaga-lembaga internasional dan kemanusiaan untuk mendukung kebutuhan rumah sakit akan obat-obatan, kebutuhan medis, dan bahan bakar.
Kemenkes Palestina meminta semua pihak berwenang terkait untuk membuka koridor yang aman bagi bantuan medis mendesak untuk rumah sakit di Jalur Gaza guna memastikan korban terluka akibat agresi tersebut memiliki akses ke layanan khusus ke rumah sakit.
sumber: infopalestina