19 Oktober 2023: Gong Gaung Kemenangan Amin Dimulai
Hari ini Kamis, 19 Oktober 2023 bagi koalisi partai Koalisi Perubahan, komunitas relawan Anies dan koalisi partai pendukung de facto itu merupakan momentum pengawalan AMIN dalam konteks kepentingan dan tujuan yang lebih besar.
Simbol tidak sekedar mendaftar Pilpres 2024 secara sah legal konstitusional ke KPU. Tetapi, pengawalan itu hingga Amin sampai berada di Istana.
Bahkan, hari ini Amin itu lokomotif menandai pula dimulai perlawanan dan perjuangan rakyat dari seluruh dan berbagai elemen lain itu bersatu: komunitas umat agama minoritas, etnis Tionghoa, Arab dan India, serta kaum buruh, petani dan nelayan, serta seluruh komunitas profesi di seluruh Indonesia, dsb.
Sejak berkumandang adzan subuh berduyun-duyun berpuluh-puluh ribu ikut serta berparade mengawal Amin dari Masjid Sunda Kelapa ke KPU.
Dari atas suara langit dan seluruh penjuru pulau nusantara itu simbol berjuta-juta rakyat dari Sabang ke Merauke membunyikan gong gaung bergema mengantarkan Amin menuju kemenangan Pilpres 2024.
Dimulai pula pergerakan perlawanan dan perjuangan tak takut, tak gentar dan tak surut langkah, menyalakan nyali dan menebarkan semangat! Amin bersama rakyat membawa panji-panji kemenangan itu bersatu melawan dan berjuang.
Sebab, ghirah pergerakan perlawanan dan perjuangan itu nurbuah Tuhan yang Maha Kuasa untuk rakyat ditakdirkan meruntuhkan kekuasaan rezim zalim.
Meski mereka dikelilingi dan disangga di balik tembok tebal benteng raksasa kekuatan koalisi partai oligarki. Yang melahirkan tiga lapis politik dinasti: Megawati-Puan, SBY-AHY dan Jokowi-Gibran yang ke depan bagi politik Indonesia itu tidak menyehatkan demokrasi.
Terlebih, cawe-cawe politik Jokowi yang masih menjabat kepala negara menancapkan kuku kekuasaan tiga kaki: Jokowi digadang-gadang bakal meringsek PDIP sebagai Ketua Umum, Gibran — sampai membonsai MK adalah tindakan keterlaluan melawan hukum —hanya sekedar mengejar ambisi jabatan cawapres di Gerindra; serta Kaesang sebagai Ketum PSI.
Keduanya ramai-ramai mengeforiakan politik kegilaaan ambisi nafsu keserakahan dan kerakusan hanya berujung terbentuk koalisi keroyokan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran-Erick Tohir, pasangan siapa pun itu, jelas sasaran tujuannya hanya untuk menjegal laju kemenangan Amin.
Ditambah kekuatan luar biasa dukungan logistik tak terkira dari oligarki korporasi sembilan naga dan hegemonik kekuatan ekonomi dunia komunisme RRC-Tiongkok.
Bagi Amin dan KPP sepanjang telah bermanunggal melakukan perlawanan dan perjuangan bersama rakyat, seberat dan sekuat aral apa pun itu sebagai rintangan tak seberapa, tak berarti!!