Aksi Bela Palestina di Bogor, Kecam Penutupan Masjid Al-Aqsha
Bogor (SI Online) – Sejumlah massa yang tergabung dalam Majelis Ukhuwah Bogor Raya menggelar Aksi Bela Palestina di halaman Tugu Kujang, Kota Bogor, Sabtu (28/10/2023).
Aksi tersebut digelar dalam rangka solidaritas untuk rakyat Palestina yang sedang diperangi oleh penjajah Israel.
Koordinator Majelis Ukhuwah Bogor Raya Ustaz Wilyudin AR Dhani mengatakan saat ini kondisi rakyat Palestina sedang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Hari-hari ini kita menyaksikan saudara-saudara kita di Palestina sedang diperangi, dibantai dengan agresi biadab diluar batas kemanusiaan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, hingga hari Jumat 27 Oktober 2023 kemarin, tepatnya hari ke-20 agresi biadab Israel ke Gaza telah memakan korban 7028 orang yang gugur syahid, 2913 di antaranya anak-anak, 1709 wanita dan 18.484 warga terluka.
“Sementara itu, penjajah Israel juga menyerang dan menghancurkan rumah sakit, sekolah-sekolah, puluhan masjid di Gaza, bahkan yang terbaru pasukan Zionis juga menutup Masjid Al-Aqsha,” kata Ustaz Dhani.
Oleh karena itu, dalam pernyataan sikapnya, Majelis Ukhuwah Bogor Raya mengutuk keras tindakan biadab genosida yang dilakukan penjajah Israel terhadap bangsa Palestina.
“Kami mengecam penutupan Masjid Al-Aqsha sebagai tempat ibadah umat Islam yang penuh dengan keberkahan. Menutup Masjid Al-Aqsha akan semakin membuat marah umat Islam sedunia,” tuturnya.
Pihaknya mendukung para pejuang Palestina yang melakukan pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsha dan kaum Muslimin yang selama ini ditindas oleh penjajah Israel.
Majelis Ukhuwah menegaskan bahwa perlawanan rakyat Palestina terhadap rezim penjajah Israel adalah pembelaan diri yang sah sesuai Hukum Internasional bukan tindakan terorisme. “Justru selama ini Israel lah yang selalu melakukan tindakan teror terhadap Rakyat Palestina dan selalu dilindungi oleh Amerika Serikat dan sekutunya,” ungkap Ustaz Dhani.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah Indonesia untuk proaktif melakukan upaya nyata dalam membantu Palestina. “Inilah saatnya pemerintah menjalankan amanat konstitusi untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas muka bumi,” jelasnya.
Selain itu, mereka juga mendorong negeri-negeri Muslim khususnya yang berdekatan dengan Palestina agar melakukan upaya nyata menolong saudara Muslimnya yang saat ini sedang diperangi. Khususnya kepada Pemerintah Mesir agar membuka perbatasan untuk masuknya bantuan bagi warga Gaza yang saat ini dalam kondisi darurat.
“Kami juga mendesak OKI, PBB dan Mahkamah Pidana Internasional untuk tidak diam dan berbasa basi menyaksikan kebiadaban Zionis Israel kepada bangsa Palestina. Lembaga internasional harus independen tidak memihak kepada penjajah, menegakkan keadilan dan hukum berat pelaku penjajahan,” ucap Ustaz Dhani.
Majelis Ukhuwah menyerukan umat Islam dimanapun berada untuk memboikot produk-produk Yahudi. Gerakan boikot ini akan efektif jika umat Islam kompak dan memiliki keberpihakan kepada bangsa Palestina.
“Kami juga menyerukan kepada Umat Islam untuk terus mendoakan kaum Muslimin di Palestina dan memberi bantuan sosial seperti obat-obatan, makanan dan lainnya yang dibutuhkan saat ini melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang terpercaya,” serunya.
Poin terakhir dalam pernyataannya, Majelis Ukhuwah mengingatkan bahwa hari ini 28 Oktober itu bertepatan hari Sumpah Pemuda, hari bersejarah bangsa Indonesia dalam upaya merajut persatuan dalam perjuangan mengusir penjajah.
“Oleh karena itu, kami menyerukan Umat Islam untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah, bersatu padu khususnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam membebaskan bumi Palestina dan Al Aqsha dari cengkraman penjajah Israel,” tandas Ustaz Dhani.
red: adhila