Al-Qur’an: Rahmat Alam Semesta
Hanya Al-Qur’an kitab suci yang otentik saat ini. Bibel, Talmud, Weda, Tripitaka dan lain-lain tidak ada yang otentik. Semua kitab suci, selain Al-Qur’an sudah banyak campur tangan manusia.
Bibel sudah kacau. Kalangan teolog Kristen sendiri polemik apa sebenarnya bahasa yang digunakan Nabi Isa (Yesus Kristus). Kini tidak ada lagi Injil yang asli. Yang ada adalah Bibel yang dibukukan ‘ratusan tahun’ setelah Nabi Isa wafat. Tidak ada manuskrip lengkap Bibel yang ditemukan di zaman Nabi Isa.
Maka jangan heran kalangan teolog Kristen sendiri dalam bukunya “Five Gospels” menyatakan, yang diduga kuat perkataan Yesus Kristus hanyalah sekitar 19 persen. Selebihnya adalah ‘karangan murid Yesus”. Makanya jangan heran di Bibel banyak kekacauan. Mulai dari Yesus (Nabi Isa) Tuhan atau tidak, Nabi Daud dan Luth berzina dan lain-lain.
Yang menggelikan adalah Bibel dalam Bahasa Indonesia. Dulu yang diharamkan di Bibel adalah babi, tapi karena banyak pengikut Kristen yang suka makan babi, maka kemudian diubah yang diharamkan adalah babi hutan. Artinya babi peliharaan boleh. Maka jangan heran banyak orang Kristen makan babi. Binatang yang mengandung cacing pita dan banyak penyakit dalam tubuhnya. Binatang yang bisa makan kotorannya sendiri dan binatang yang lebih memilih air kotor daripada air bersih, bila disuruh memilih.
Ketidakaslian jelas terlihat karena yang beredar di dunia ini –terutama di Indonesia—tidak ada bahasanya yang asli. Padahal Bahasa asli dan Bahasa terjemah berbeda. Makanya jangan heran Bibel ‘hanya dibaca’ di gereja saja. Dalam Kristen tidak ada kebiasaan membaca kitab suci di rumah. Sebagaimana umat Islam sangat dianjurkan membaca Al-Qur’an di rumah-rumah. Mereka ‘pasti’ kebingungan membaca Bibel, karena banyaknya pertentangan di dalamnya.
Kacauanya Bibel itu, menjadikan di dunia ini tidak ada yang hafal BIbel. Bandingkan dengan Al-Qur’an yang dari zaman ke zaman, yang hafal Al-Qur’an (dan memahami maknanya) ‘ribuan’. Bahkan di zaman kini mungkin jutaan.
Kitab-kitab agama lain, setali tiga uang dengan Bibel. Tidak ada aslinya. Kitab pegangan Yahudi, Taurat, misalnya tidak ada manuskripnya yang asli dari Nabi Musa. Maka jangan heran tokoh-tokoh Yahudi merumuskan sendiri pegangan mereka, misalnya Protocols of Zion.
Dan karena Yahudi dan Nashrani tidak ada kitab pegangan yang asli, maka jangan heran tingkah laku mereka sering menjijikkan dan mengerikan. Kaum Nasrani menyerbu dan membunuh ribuan umat Islam yang tidak bersalah dalam Perang Salib (1090-an). Kaum Nashrani membantai umat Islam ratusan ribu orang di Andalusia (1490-an). Padahal umat Islam Andalusia saat itu banyak memberikan ilmu kepada para pendeta dan ilmuwan Eropa. Air susu dibalas air tuba.
Begitu juga kaum Yahudi. Kaum Muslim dalam sejarah manusia tidak pernah menzalimi kaum Yahudi, tapi di abad 20 kaum Yahudi terus menzalimi umat Islam. Di Andalusia, kaum Yahudi saat itu diberi tempat yang istimewa oleh kaum Muslimin. Mereka tidak dizalimi sama sekali. Di zaman Turki Utsmani mereka malah dilindungi, karena mereka melarikan diri dari Andalusia karena serbuan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand (Nasrani).
Sikap Yahudi persis dengan Nashrani terhadap umat Islam. Kaum Muslim memberikan air susu kepada Yahudi, sedangkan kaum Yahudi memberikan air tuba (air beracun) kepada umat Islam.
Sejak Mei 1948, Israel berdiri, kaum Yahudi terus membunuhi kaum Muslimin. Ribuan umat Islam dibunuh dan jutaan diusir.
Di tanah air, kita merasakan bagaimana kaum Nasrani terus menerus menzalimi dan membunuhi umat Islam. Mulai dari kedatangan penjajah Portugis (Katolik) dan Belanda (Protestan) yang mengeruk kekayaan tanah air kita, membunuhi penduduk yang beragama Islam dan menyebarkan agama Nasrani.