Politik Tong Sampah
Apa artinya politik tong sampah? Politik bersih-bersih. Dari sampah-sampah kotor tak berguna. Ada sampah baru dan ada sampah lama yang sudah berbau busuk.
Lantas, keberserakan keduanya dipengki dimasukkanlah ke kotak tong sampah.
Entahlah, apakah kemudian kotak tong sampah itu sampai dibuang ke tempat pembuangan selanjutnya atau tidak.
Soalnya, siapa nyana suatu saat kotak tong sampah yang sarat menyimpan dan atau tersimpan sesuatu itu bisa berubah menjadi kotak pandora?
Yang bakal membuka tabir rahasia kelicikan, keculasan, keserakahan, perselingkuhan, dan persekongkolan mereka yang semuanya itu merupakan sampah-sampah politik dan atau dari perbuatan politik sampah-sampah mereka?
Itulah yang tengah dilakukan oleh koalisi partai-partai pendukung maupun dua pasangan calon: Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Berusaha bersih-bersih diri masing-masing. Lagaknya meng-endorsement untuk mendapatkan simpati publik kembali.
Masih berjumawa “menjual” legacy kekuasaan Jokowi: dengan mengekplorasi atas merk to trade marking , branding of benchmarking , dan tentu saja di-package yang segalanya bermuara kepada serba Jokowi.
Itulah kenapa Jokowi cawe-cawe sana-sini. Dengan mempalu dan mengarit lagi perbuatan culas, licik, tengil dan bedegul dari sampah politik sampah itu —mirip pergerakan laten PKI 1965 mempropagandakan fitnah ke Bung Karno. Tetapi, kali ini menggadang persiapan untuk kemenangan boneka dan para kroninya di Pilpres 2024.
Namun, publik yang berakal sehat dan memegang teguh konsisten terhadap prinsip moralitas sudah mengetahui dan menyadari betul dengan segala kebohongan, kelicikan, keculasan dan kekonyolan Jokowi itu.
Sekeras upaya apa pun yang diperlihatkan Jokowi untuk cawe-cawe itu sekadar mencapai ke suatu nilai yang hanya menjadi pembenaran atas perilaku dan perlakuan perbuatan buruk mereka sendiri yang sinting itu. Bukan suatu nilai kebenaran yang genuine.
Jadi percuma saja mereka berusaha sekeras-kerasnya, toh nilainya pun sudah hanya menjadi despote sampah politik dan atau politik sampah tadi.