Agresi Biadab Israel Masuki Hari ke-30, 9500 Gugur Syahid dan 25.000 Terluka
Gaza (SI Online) – Bencana kemanusiaan akibat agresi pendudukan Zionis di Jalur Gaza memasuki hari ke-30 berturut-turut. Pesawat tempur Israel musuh melancarkan puluhan serangan, mengebom pemukiman di kepala penghuninya, menargetkan kebutuhan hidup, dan serangan darat dari beberapa poros dengan menerapkan berdasarkan kebijakan bumi hangus.
Sementara itu, kelomppok pejuang Palestina yang gagah berani tetap melakukan perlawanan, di tengah terjadinya pembantaian berdarah dan melakukan genosida terhadap warga sipil.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (5/11/2023) dilaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur pendudukan terus melancarkan puluhan serangan terhadap rumah-rumah dan lingkungan sipil di Jalur Gaza. Kerusakan dan kematian makin tinggi level dan jumlahnya. Israel beberapa kali menargetkan kebutuhan hidup seperti tangki air dan toko roti.
Sumber tersebut melaporkan bahwa pesawat pendudukan menghancurkan tangki air di kamp Al-Maghazi setelah menghancurkan tangki air di Gaza utara tadi malam.
Komite Darurat di Kotamadya Beit Lahia membenarkan bahwa pesawat tempur pendudukan Israel dengan sengaja mengebom sumur dan tangki air serta menyebabkan kerusakan pada layanan yang disediakan oleh pemerintah kota tersebut.
Pendudukan zionis juga menargetkan sumur air dan tangki Tal Al-Zaatar, yang melayani wilayah pusat di Beit Lahia, yaitu (area proyek Beit Lahia dengan kepadatan penduduk tertinggi, area rumah jagal, Sheikh Zayed, Qalibo, area utama jalan, Al-Hatabiya, dan Al-Mansheya, yang diperkirakan berpenduduk 70.000 orang dan tidak dapat melayani layanan di tengah krisis air yang terjadi akibat terputusnya pasokan bahan bakar dan listrik yang dilakukan pendudukan Israel.
Pesawat tempur pendudukan zionis juga membombardir jembatan yang menghubungkan kamp Nuseirat dan kota Al-Mughraqa di Jalur Gaza tengah.
Pesawat tempur pendudukan zionis juga membom Masjid Abu Al-Khair dekat Persimpangan Al-Jarn, sebelah timur Kamp Jabalia, di Jalur Gaza utara.
Kapal perang pendudukan mengebom kamp Al-Shatir dan pantai di Jalur Gaza tengah.
Pasukan pendudukan zionis menargetkan kantor polisi di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis, dan kapal perang Israel juga menargetkan Pantai Khan Yunis.
Kementerian Kesehatan Palestina memastikan masih banyak orang hilang yang tertimbun reruntuhan.
Gerakan Hamas mengatakan bahwa pendudukan Zionis melakukan pembantaian baru di kamp Al-Maghazi, yang mengakibatkan lebih dari 133 orang syahid dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dengan mengebom langsung rumah-rumah warga.
Dalam pernyataannya, Hamas menambahkan bahwa pembantaian ini terjadi untuk bergabung dengan serangkaian pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan zionis, seperti pembantaian Sekolah Osama bin Zaid dan pembantaian Sekolah Al-Fakhoura ketika Menteri Luar Negeri AS Blinken berada di “Tel Aviv” dan kawasan Palestina. Ini yang menegaskan tanggung jawab pemerintah Amerika atas genosida yang dilakukan oleh pendudukan ini, dengan senjata Amerika dan lampu hijau dari Presiden Biden.
Pembantaian tersebut terjadi pada saat pesawat tempur pendudukan zionos terus melancarkan serangan intensif di wilayah barat dan utara Gaza, dan menjatuhkan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional di wilayah tersebut, terutama kamp pengungsi Syathi, sebelah barat Gaza.
Pesawat tempur pendudukan zionis juga melancarkan setidaknya 15 serangan di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Koresponden Pusat Informasi Palestina melaporkan bahwa pesawat pendudukan zionis mengebom sumur air utama di daerah Tal al-Zaatar di Jalur Gaza utara, yang menyebabkan air mengalir ke lingkungan sekitar dan rumah-rumah di sekitar sumur.
Dalam penghitungan non-final, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa jumlah orang yang mati syahid dan terluka di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 9500 orang yang mati syahid dan lebih dari 25.000 orang terluka.
sumber: infopalestina