Muslimat Dewan Da’wah Serahkan Bantuan Palestina Tahap Satu
Jakarta (SI Online) – Bantuan kemanusiaan untuk Palestina tahap satu telah dilakukan oleh Pengurus Pimpinan Pusat Muslimat Dewan Da’wah dengan jumlah dana yang terkumpul sebanyak Rp. 81.805.510-.
Dana tersebut digalang oleh Pengurus Pusat Bidang Luar Negeri Muslimat Dewan Da’wah pada Program Solidaritas Persahabatan untuk Kemanusiaan dan Dunia Islam atau “The Friendship for Humanity and Islamic World Solidarity Program” yang digagas oleh Pengurus Pusat Bidang Luar Negeri Muslimat Dewan Da’wah.
Dana tahap satu yang terkumpul akan disalurkan melalui Laznas Dewan Da’wah akan disalurkan kepada warga GAZA-Palestina yang saat ini sangat memerlukan bantuan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Dewan Da’wah Dra. Hj. Andi Nurul Djannah, Lc, mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pengurus, Keluarga Besar dan para donatur Jemaah Muslimat Dewan Da’wah yang telah berpartisipasi dengan menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu warga GAZA-Palestina saat ini, ini disampaikan pada rapat harian pengurus pusat yang dilaksanakan, Rabu (8/11/2023).
Ketua Bidang Luar Negeri Sitti Marina yang juga merupakan cucu Funding Fathers NKRI Muhammad Natsir mengatakan, ada banyak cerita yang menyentuh hatinya ketika melakukan kerja penggalangan dana ini. Rina didatangi seorang anak tingkat Sekolah Dasar yang membawa uang hasil urunan teman-teman sekelasnya sebesar Rp. 48.000-.
Dia mendatangi Rina untuk memberikan uang tersebut demi membantu anak-anak GAZA-Palestina yang menjadi korban perang. Rina sangat terharu karena anak-anak seusia mereka sudah memiliki kesadaran untuk membantu dan perduli pada penderitaan saudara-saudaranya di GAZA-Palestina.
Pengalaman lain juga dialami oleh Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Dewan Da’wah Hartini yang sehari-hari berada di kantor Muslimat. Hartini didatangi oleh seorang ibu yang tampak juga memerlukan bantuan, dia mendatangi kantor Muslimat untuk memberikan uangnya sebesar Rp. 20.000- untuk diberikan kepada warga GAZA-Palestina melalui Muslimat Dewan Da’wah.
Siti Marina mengatakan bahwa penggalangan dana tahap satu ini akan diserahkan dalam bentuk uang yang nantinya akan dilanjutkan dengan penggalangan dana tahap kedua karena keadaan di GAZA-Palestina saat ini masih emergency. “Maka bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi silahkan berdonasi kepada Muslimat Dewan Da’wah karena Bidang Luar Negeri Muslimat Dewan Da’wah akan membuka penggalangan tahap kedua,” ujarnya.
Dalam kerja terkait Konflik di Palestina, Bidang Luar Negeri Muslimat Dewan Da’wah telah mendapat kepercayaan dari Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia untuk menjadi bagian dari Team Ad Hoc Solidaritas Untuk Palestina yang akan bekerja pada ranah urusan luar negeri Palestina, dimana Muslimat Dewan Da’wah akan mendalami persoalan politik Palestina dari mulai dari kerja kemanusiaan hingga langkah politik yang perlu dijajaki demi menemukan solusi bagi Palestina.
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Dewan Da’wah Fitriah Abdul Azis menjadi salah satu Team Ad Hoc yang akan bekerja melakukan penelitian mendalam. Menurutnya persoalan Palestina yang mengambil momentum 7 Oktober 2023, adalah serangan kejutan yang direncanakan dengan baik oleh Hamas dari Gaza terhadap Zionis Israel, serangan ini menjadi cobaan paling dahsyat bagi kedua belah pihak dan untuk memahami alasan strategisnya maka harus dilakukan dengan hati-hati karena sejarahnya lanskap politik negara-negara Arab penuh teka teki.
Fitriah mengatakan, Team Ad Hoc akan memperioritaskan penelitian yang menghasilkan solusi mengarah pada terciptanya perdamaian yang komprehensif. Ini dilakukan agar usulan yang akan disampaikan tidak keliru, dan kami ingin dapat terhubung dengan kekuatan regional, Mesir, Yordania, Arab Saudi dan Turki, sebagai negara yang mempunyai posisi memainkan peran untuk membangun dialog dan membuka peluang negara-negara tersebut bisa menerima pengungsi warga GAZA-Palestina.
“Mengingat negara-negara ini punya pengaruh geopolitik dan ikatan sejarah yang panjang dengan Palestina maka ini perlu dijajaki demi mengatasi tantangan konflik potensi tinggi dan memikirkan keselamatan warga yang masih hidup. Jika memungkinkan dan diberi peluang kami ingin dapat menginvestigasi langsung ke wilayah konflik, selain untuk mendapat informasi yang akurat kami ingin memastikan bantuan kemanusiaan kami diterima oleh tangan yang tepat.” tandas Fitriah. []