Korban Agresi Biadab Zionis Terus Bertambah: 14.532 Gugur Syahid, 6000 Anak-Anak dan 4000 Wanita
Gaza (SI Online) – Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan pada Rabu (22/11) bahwa jumlah korban tewas Palestina dalam agresi Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu bertambah menjadi 14.532 orang, 6000 di antaranya anak-anak dan 4000 wanita.
Kantor media pemerintah menegaskan dalam pernyataan di platform Telegram bahwa jumlah syuhada tewas mencapai lebih dari 14.532 syuhada, 6000 di antaranya anak-anak dan 4000 perempuan. Ini berarti, 69 persen syuhada tersebut berasal dari kategori anak-anak dan perempuan. Jumlah pembantaian mencapai Lebih dari 1384 pembantaian yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel.
Media pemerintah menambahkan bahwa jumlah tenaga medis yang syahid mencapai 205 dokter, perawat, dan paramedis, 25 awak pertahanan sipil juga syahid, dan 64 jurnalis gugur syahid. Tindakan Israel terhadap jurnalis ini adalah dalam upaya mengaburkan fakta dalam membunuh warga Palestina.
Sementara jumlah korban terluka melebihi 35.000 dan lebih dari 75% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.”
Media pemerintah membenarkan jumlah kantor pusat pemerintah yang hancur mencapai 102 kantor pusat pemerintah, dan 266 sekolah, termasuk 67 sekolah yang tidak berfungsi.
Sedangkan jumlah masjid yang hancur total mencapai 85 masjid, dan jumlah masjid yang hancur sebagian mencapai 174 masjid, selain menyasar 3 gereja.
Jumlah unit hunian yang dihancurkan total oleh Israel mencapai 45.000 unit hunian, ditambah 233.000 unit hunian dihancurkan sebagian. Ini berarti lebih dari 60% unit hunian di Jalur Gaza terkena dampak agresi antara perusakan total dan tidak dapat dihuni dan sebagian dihancurkan.
Bagkan tentara pendudukan Israel menargetkan rumah sakit pada khususnya dan mengancam tim medis, 26 rumah sakit dan 55 pusat kesehatan tidak dapat berfungsi sebagai akibat dari agresi Israel. Pendudukan Israel juga menargetkan 56 ambulans sementara puluhan ambulans tidak dapat beroperasi karena kehabisan bahan bakar.
Israel penjajah juga terus menargetkan rumah sakit dan pusat kesehatan serta membunuh staf medis dengan sengaja, merusak sektor kesehatan dalam rangka dengan menyerang rumah sakit. Tentara pendudukan masih melakukan kejahatan terhadap rumah sakit Indonesia dan menduduki Rumah Sakit Shifa Medis dan mengubahnya menjadi barak militer, kuburan massal, dan markas pembunuhan langsung.
Media pemerintah Palestina bahwa pihaknya menerbitkan banyak siaran pers yang dengan jelas menunjukkan kejengkelan dan kemerosotan situasi kemanusiaan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menjadi jelas bahwa situasi di lapangan menjadi lebih buruk dan lebih buruk daripada yang pernah terjadi di Jalur Gaza sebelumnya.
Pasar-pasar dan toko-toko mengalami kekeringan dalam berbagai persediaan pokok dan makanan dan hal ini terjadi bersamaan dengan penghentian total operasional toko roti dan hilangnya ratusan jenis makanan dari pasar.”
Pihaknya menyimpulkan dengan mengatakan: Dalam menghadapi kejahatan dan perang gila-gilaan di Jalur Gaza, Media Pemerintah Palestina ingin menekankan hal-hal berikut:
1. Kami menilai pendudukan Israel dan masyarakat internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung dalam perang “Israel” di Jalur Gaza dan rumah sakit, dan kami mendesak negara-negara di dunia yang merdeka untuk membebaskan rumah sakit dan memberikan tekanan untuk hentikan perang dan kejahatan ini sepenuhnya.
2. Sehubungan dengan pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata; Kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk bekerja keras membuka penyeberangan Rafah agar menjadi jalur yang aman dimana bahan bakar dibutuhkan untuk mengoperasikan semua rumah sakit dan semua institusi yang menyediakan layanan kemanusiaan seperti pertahanan sipil, penyelamatan, bantuan dan kru darurat serta mengoperasikan jaringan air, sumur dan saluran pembuangan, serta seluruh instansi terkait dalam rangka menjalankan kehidupan warga di seluruh kegubernuran.
3. Kami juga menuntut agar semua rumah sakit di wilayah Jalur Gaza diberikan pasokan medis yang diperlukan untuk membuka kembali 26 rumah sakit dan mengoperasikan puluhan pusat kesehatan yang telah dihentikan layanannya oleh tentara pendudukan sejak dimulainya perang brutal dan agresif di Gaza dalam rangka mengoperasikan ruang operasi bedah di rumah sakit tersebut dan memberikan pelayanan medis dan kesehatan untuk menyelamatkan puluhan orang, ribuan bayi terluka, sakit dan prematur.
4. Sehubungan dengan pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata; Kami juga menuntut agar seluruh wilayah di Jalur Gaza mendapat pasokan bahan makanan pokok, mengirimkan konvoi pasokan bantuan darurat, dan agar pabrik rumahan dan toko roti, pasar untuk menghindari bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.
sumber: infopalestina