Dalam Empat Hari, Pejuang Palestina Hancurkan 71 Kendaraan Militer Zionis
Gaza (SI Online) – Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengungkapkan bahwa pejuangnya selama empat hari terakhir berhasil menghancurkan seluruh atau sebagian 71 kendaraan militer.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (2/1/2024), Abu Ubaida mengatakan bahwa pejuang Al-Qassam membunuh 16 tentara pendudukan dan melukai puluhan lainnya dengan berbagai luka, dan melakukan 42 misi militer yang menyebabkan sejumlah tentara tewas dan terluka.
“Brigade Al-Qassam meledakkan dua rumah dan dua terowongan tentara musuh zionis dan juga meledakkan ladang ranjau di kendaraan dan tentara pendudukan Israel, selain dua operasi penembak jitu dan menargetkan helikopter di langit Gaza. Mereka menembak jatuh dua pesawat pengintai dan menangkap drone lainnya.” ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa artileri Al-Qassam menghancurkan markas besar, ruang komando lapangan, dan konsentrasi militer dengan mortir dan rudal jarak pendek di semua lini tempur di Jalur Gaza, dan menghujani kota Tel Aviv di tengah-tengah serangan rentetan roket Al-Maqadma 90.
Pada Senin malam, tentara pendudukan Israel mengumumkan tewasnya seorang perwiranya dalam pertempuran di Jalur Gaza utara, sehingga jumlah korban tewas sejak 7 Oktober menjadi 507 orang.
Tentara pendudukan zionis tidak menambahkan informasi tentang pertempuran yang menyebabkan kematian prajurit tersebut, sementara media pendudukan menuduh tentara tidak mengumumkan secara akurat jumlah korban tewas.
Pada tanggal 7 Oktober, Kepala Staf Brigade Al-Qassam, Muhammad Deif, mengumumkan peluncuran Operasi militer “Badai Topan Al-Aqsa,” setelah ratusan roket diluncurkan dari Gaza menuju wilayah Palestina “yang diduduki”, dan penyerbuan sejumlah lokasi militer dan permukiman yang berdekatan dengan Jalur Gaza. Hal ini menyebabkan kematian dan ribuan tentara dan pemukim terluka serta penangkapan puluhan orang.
Sejak tanggal 7 Oktober, pendudukan Israel, dengan dukungan Amerika Serikat dan Eropa, telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur besar-besaran dan puluhan ribu korban sipil, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan selain bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut sumber resmi Palestina dan PBB.
sumber: infopalestina