Aksi Bela Palestina Digelar di Sejumlah Negara Eropa
Berlin (SI Online) – Aksi demonstrasi besar-besaran dilakukan di beberapa negara Eropa pada Sabtu (20/1/2024). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina dan mengecam agresi pendudukan Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Demonstrasi yang terjadi hari ini di ibu kota Jerman, Berlin dan 19 demonstrasi lainnya juga telah diluncurkan di sebagian besar negara-negara Eropa, mengecam kebijakan Eropa terhadap agresi di Jalur Gaza,” kata CEO Dewan Hubungan Politik Eropa-Palestina yang berdomisili di Berlin, Majed Al-Zeer, seperti dikutip oleh Quds Press.
Mengenai tujuan demonstrasi tersebut, Al-Zeer menjelaskan, pesan kepada rakyat dan masyarakat di Jalur Gaza bahwa hal tersebut adalah dukungan dan akan terus dilakukan hingga blokade berakhir, agresi berhenti, bantuan masuk serta pendudukan berakhir.
Di Spanyol, jumlah kota yang melakukan demonstrasi mencapai 115. Ribuan orang berdemonstrasi di Madrid dan kota-kota lainnya dengan membawa bendera Palestina serta meneriakkan slogan-slogan menentang pendudukan dan menuntut penghentian genosida di Gaza.
Dalam kesempatan itu, pemimpin partai Podemos Ione Pillara meminta pemerintah Spanyol untuk mendukung tuntutan yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
Sementara itu, para demonstran di Place de la République di Paris, Prancis menyatakan dukungan terhadap inisiatif Afrika Selatan untuk mengadili pendudukan di hadapan Mahkamah Internasional.
Para demonstran mengangkat slogan-slogan yang menuntut pencabutan blokade dan pengiriman bantuan, makanan serta obat-obatan kepada penduduk Jalur Gaza.
Demonstrasi juga terjadi di 40 kota di Inggris untuk menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza dan diakhirinya agresi pendudukan.
Tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang menyebabkan 24.927 syahid dan 62.388 luka-luka.
Selain itu lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta orang penduduk Jalur Gaza harus mengungsi dan 60 persen infrastruktur hancur akibat agresi brutal Israel, menurut otoritas setempat.
sumber: infopalestina