Aksi Besar-besaran di Eropa Tuntut Gencatan Senjata di Gaza
Eropa (SI Online) – Ratusan ribu orang mengikuti aksi demonstrasi di kota-kota besar di Eropa. Mereka menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza karena jumlah warga Palestina yang gugur syahid mendekati 30.000 orang akibat agresi biadab pasukan penjajah Israel sejak 7 Oktober 2023.
Peserta demonstrasi di London berkumpul di Marble Arch pada Ahad (18/2) untuk memulai Aksi Global untuk Palestina yang diselenggarakan oleh kelompok advokasi dan aktivis Inggris, kemudian berjalan melewati jalan utama London menuju Kedutaan Besar Israel.
Aksi tersebut merupakan pawai terbesar yang digelar di London sejak 7 Oktober 2023 dan dihadiri oleh kelompok pengunjuk rasa Yahudi.
Di ibu kota Irlandia, Dublin, puluhan ribu orang melakukan demonstrasi menyerukan aksi nyata di Gaza dan gencatan senjata segera.
Ibu kota Spanyol, Madrid menyaksikan ribuan pengunjuk rasa melakukan pawai menuntut diakhirinya pertumpahan darah di Gaza.
Di kota Munich, Jerman, tempat para pemimpin dan menteri dunia menghadiri Konferensi Keamanan Munich, para pengunjuk rasa berkumpul untuk menyerukan gencatan senjata.
Puluhan ribu pengunjuk rasa juga memenuhi Lapangan Dam utama di ibu kota Belanda, Amsterdam.
“Gencatan Senjata Sekarang”, “Hentikan Genosida”, dan “Bebaskan Palestina” terpampang di banyak plakat dan spanduk yang dibawa massa.
Hari Aksi Global yang kedua tersebut diselenggarakan oleh Koalisi Palestina yang dibentuk oleh Kampanye Solidaritas Palestina, Forum Palestina di Inggris, Koalisi Hentikan Perang, Sahabat Al-Aqsa, dan Asosiasi Muslim Inggris.
“Lebih dari 1,7 juta warga Gaza terpaksa mengungsi dari rumah mereka, lebih dari 28.000 warga Palestina syahid dan 100.000 lainnya terluka, yang diterima ICJ sebagai kasus genosida yang masuk akal,” kata pernyataan bersama koalisi tersebut.
“Meskipun ICJ menyerukan Israel untuk menghentikan tindakan genosida, Pemerintah Israel telah memperjelas bahwa mereka bermaksud untuk melanjutkan serangan militer skala penuh terhadap Rafah,” tambahnya, merujuk pada rencana Israel untuk menyerang Rafah.
sumber: middle east monitor