Yahudi akan Dirikan Kuil Sulaiman, Ulama Palestina Serukan Dunia Islam Selamatkan Al-Aqsha
Al-Quds (SI Online) – Ulama Palestina Syekh Raed Shalah menegaskan bahwa upaya Israel mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa Al-Mubarak bukanlah hal baru, melainkan sebuah rencana lama. Penjajah Israel diklaim telah mulai bekerja secara progresif untuk melaksanakannya rencananya dengan memaksakan fait accompli.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Rabu (8/5/2024) Sheikh Shalah mengatakan bahwa ada upaya memaksakan realitas baru di Al-Aqsa dengan menerapkan kedaulatan militer Israel atas Al-Aqsa dan kemudian kedaulatan agama Talmud Yahudi.
Syekh Shalah menunjukkan bahwa selebaran didistribusikan dalam bahasa Ibrani dengan konotasi berbahaya di mana penjajah Israel mengklaim bahwa Al-Aqsa hanyalah masjid suku, dan sisa alun-alun adalah milik kotamadya Al-Quds.
Buletin-buletin Ibrani/Israel ini mempromosikan pendirian Kuil Sulaiman sebagai persiapan untuk menerapkan kedaulatan Talmud atas Al-Aqsa.
Syekh Raed Shalah menyampaikan penyesalannya karena normalisasi Arab dengan Israel yang menjadikan isu Masjid Al-Aqsa tersandera keinginan ambisi Zionis di dalamnya dan memudahkan realisasinya.
Namun di saat yang sama, Syekh Shalah menekankan bahwa agresi Zionis dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza membuat banyak negara mempertimbangkan kembali isu normalisasi, meski hanya sementara.
Shalah mengatakan, “Hal terbaik yang dapat kami tawarkan kepada Masjid Al-Aqsa adalah terus melakukan perjalanan ke sana dan berdoa di sana sepanjang hari dan bulan sepanjang tahun, tidak hanya selama Ramadhan.”
Mengenai gerakan pro-Gaza dan Palestina di universitas-universitas dan perguruan tinggi internasional, khususnya di Amerika, Syekh mengatakan bahwa setiap orang yang memiliki hati nurani yang hidup cenderung berpihak pada hak-hak kaum tertindas dan membela rakyat Palestina, seperti yang terjadi di universitas-universitas Amerika.
Beliau menekankan dalam wawancara tersebut bahwa pemahaman global yang baru akan membangun kesadaran masyarakat di dunia, yang kami optimis akan berdampak pada para pengambil keputusan terkait Palestina.
Syekh Shalah mengirim pesan kepada Organisasi Dunia Islam yang memintanya untuk mengecam rezim Arab yang menindas rakyatnya yang ingin mendukung Gaza, dan pada saat yang sama menyambut pernyataan yang baru-baru ini dikeluarkan sebagai solidaritas terhadap Gaza melawan agresi.
Syekh Shalah menyimpulkan dengan menekankan bahwa dunia Arab dan Islam harus mengirimkan pesan kepada Amerika bahwa kepentingan mereka terancam dan dalam bahaya jika mereka tidak menghormati entitas bangsa dan menghentikan perang di Gaza memperhatikan segala sesuatu yang datang dari dunia Arab dan Islam dalam konteks ini. [ ]