260 Hari Perlawanan Pejuang Palestina Dibalas dengan Serangan terhadap Sipil
Gaza (SI Online) – Pasukan penjajah Israel masih terus melakukan kejahatan genosida di Jalur Gaza selama 260 hari berturut-turut. Pasukan penjajah melancarkan puluhan serangan udara dan penembakan artileri, menggelar pembantaian warga sipil di tengah situasi kemanusiaan yang sangat buruk akibat dari serangan tersebut, pengepungan dan pengusiran lebih dari 95% populasi.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Sabtu (22/6/2024) dilaporkan bahwa pesawat dan artileri penjajah Israel melanjutkan serangan dan pemboman dengan kekerasan di berbagai bagian Jalur Gaza, menargetkan rumah-rumah, tempat berkumpulnya para pengungsi, dan jalan-jalan, menewaskan puluhan orang dan melukai sejumlah lainnya.
Pasukan penjajah Israel melanjutkan invasi darat mereka ke wilayah-wilayah yang luas di Rafah, di tengah pemboman udara dan artileri serta melakukan pembantaian yang mengerikan.
Seorang syahid tewas dan dua lainnya terluka dalam pemboman drone Israel terhadap sekelompok warga di kawasan Musabah, sebelah utara kota Rafah.
Di sisi lain, selama hampir 9 bulan, Brigade Syuhada Izz al-Din al-Qassam terus menghadapi pasukan Zionis yang melakukan penetrasi ke beberapa wilayah Jalur Gaza, yang sejauh ini mengakibatkan terbunuhnya ratusan perwira dan tentara musuh serta pasukan Israel. Akibatnya, puluhan ribu orang terluka, selain kehancuran total atau sebagian dari ratusan kendaraan. Pengeboman juga terus berlanjut. Lokasi dan pemukiman musuh di Jalur Gaza, dan penghancuran konsentrasi militernya di berbagai wilayah serangan.
Pada Jumat (21/6), media militer Brigade Al-Qassam mengeluarkan laporan militer tentang penghancuran konsentrasi pasukan musuh yang menembus selatan wilayah Juhr al-Dik, sebelah timur Kegubernuran Pusat, dengan mortir kaliber berat.
Media militer Al-Qassam juga menyiarkan video penghancuran pos komando dan kendali pasukan musuh Israel di poros Netzarim, sebelah timur lingkungan Zaytoun di Kota Gaza. Adegan tersebut menunjukkan Mujahidin Qassam memantau pergerakan pasukan musuh dan pasukan mereka pertemuan sebelum Mujahidin menghujani mereka dengan mortir, yang menyebabkan terbunuhnya dua tentara penjajah selama operasi tersebut. Kamera Al-Qassam memantau bala bantuan militer dan pendaratan helikopter, bergegas ke tempat tersebut untuk mengevakuasi korban tewas dan terluka. [ ]