Militer Israel Frustasi Hadapi Ketangguhan Pejuang Palestina
Gaza (SI Online) – Para petinggi militer Israel telah mengungkapkan rasa frustasi mereka terhadap operasi militer di Jalur Gaza, dan menekankan bahwa Gerakan Hamas mampu mendapatkan kembali kekuatannya.
“Ada sesuatu yang membuat frustrasi dalam semua operasi ini. Ini seperti kompleks Sisyphus yang mendorong batu ke puncak gunung dan kemudian menggelinding kembali ke bawah,” kata Giora Eiland, seorang pensiunan mayor jenderal, kepada Channel 13 Israel.
“Kemampuan Hamas untuk bangkit kembali sangat tinggi. Setelah kami mundur dari sebuah wilayah selama beberapa hari atau minggu, mereka (pejuang Hamas) kembali melanjutkan aktivitas mereka di wilayah itu,” katanya.
Seorang purnawirawan lain bernama Israel Ziv, mantan kepala direktorat operasi militer, juga mengkritik kinerja tentara Israel di Gaza.
“Tidak ada satu kemenangan besar dan masih belum ada ketegasan militer. Rafah akan bergabung dengan daftar daerah-daerah tersebut, seperti Shuja’iya dan lingkungan lainnya, di mana tentara harus masuk sekali lagi untuk mengkonsolidasikan pencapaiannya.”
“Kami berpikir bahwa Rafah, sebagai pengungkit tekanan akan menghasilkan kesepakatan untuk membebaskan para tawanan, namun tekanan militer yang kami rencanakan tidak menghasilkan kesepakatan, setidaknya belum,” kata Ziv.
Dia menunjukkan bahwa Israel terhenti di Gaza sementara ada eskalasi besar di utara yang dapat menyebabkan perang, memperingatkan bahwa rudal dan proyektil Hizbullah merupakan ancaman nyata bagi Israel dan bahwa Iran, sekutu kelompok itu, tidak akan tinggal diam.
Sementara itu, Letnan Kolonel Ivri Elbaz, komandan Brigade ke-12 Israel, mengatakan pada Sabtu bahwa pembongkaran kemampuan militer Hamas di kota Rafah, Gaza selatan, dapat memakan waktu setidaknya dua tahun lagi, demikian laporan saluran satelit Al-Jazeera.
Elbaz dilaporkan menekankan kompleksitas misi untuk melenyapkan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan menggambarkannya sebagai sesuatu yang sulit dan membutuhkan tekanan militer yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Dia mencatat bahwa Hamas melakukan perang gerilya di Rafah melalui kelompok-kelompok yang terdesentralisasi, yang menambah kesulitan operasi.
Pada tanggal 19 Juni, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Channel 13 Israel bahwa “siapa pun yang berpikir bahwa menghancurkan Hamas adalah hal yang mustahil adalah keliru.”
Baru-baru ini, Menteri Pertanian Israel Avi Dichter juga mengakui bahwa menetralisir sepenuhnya kendali Hamas atas Gaza masih merupakan tujuan yang jauh.
sumber: infopalestina