Ali Makmur, Calon Hebat Bupati Pati
Namanya Ali Makmur. Ia lahir di Pati 14 September 1985. Sejak kecil ia dididik dengan pendidikan Islam oleh orang tuanya. Ia menyelesaikan SMA-nya di Pesantren, Raudhatul Ulum, Guyangan, Pati. Kemudian menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Solo dan S2 di Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
Ia mempunyai pengalaman kerja yang beraneka ragam. Mulai dari dosen, akunting, guru komputer, pengusaha dan lain-lain. Ia juga seorang penulis. Bukunya yang berjudul ‘7 Hari Jago Digital Marketing’ mendapat sambutan yang luas dari pembaca.
Selain itu, Ali sering mendapat penghargaan dalam berbagai bidang. pada 2005, ia meraih juara satu “TOEFL Olympiad” pada kejuaraan yang dilaksanakan Language Center, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pada 2006, ia juara tiga “Indonesian Taxation Science paper Competition 2006” pada lomba yang dilaksanakan Ditjen Pajak Indonesia. Pada 2007, ia juara satu “Syariah Banking science paper competition” pada lomba yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Masyarakat Ekonomi Syariah.
pada 2007 pula ia meraih juara tiga “Writing in Project Proposal Competition” pada lomba yang dilaksanakan oleh BEM FE UMS. Di tahun yang sama ia juga meraih gelar juara tiga dalam lomba “Al Qur’an Science paper competition” yang dilaksanakan oleh LPID UMS. Tahun 2018, ia meraih juara satu lomba “Digital Google SMB Competition (Jabodetabek)”.
Tradisinya untuk berprestasi juga dibawanya dalam dunia kerja. Ketika bekerja sebagai profesional, baik sebagai dosen, trainer, akunting, maupun sebagai pengusaha, ia selalu bekerja sebaik mungkin. Karena itu tidak didapati hal-hal yang buruk dalam dunia kerjanya (maupun yang lainnya).
Melihat prestasinya yang membanggakan, tidak heran bila banyak tokoh-tokoh masyarakat Pati, mendorongnya agar mencalonkan sebagai Bupati Pati periode 2025-2030. Ia tadinya menolak dorongan ini, tapi karena banyak yang mendorongnya akhirnya ia menerima, Bagi Ali, yang penting bagaimana bekerja sebaik mungkin dimanapun berada. Kini para ulama, pengusaha, professional asal Pati.
Sebagai calon kuat Bupati Pati, Ali Makmur mempunyai semboyan yang menarik : “Pati Menyongsong Tatanan Dunia Baru”. Visi ini merupakan kelanjutan dari visi pada periode 2021-2024 yaitu Pati Gemilang Mewujudkan Masyarakart Madani. Progresnya adalah bahwa setiap pencapaian prestasi yang melampaui target (Gemilang) harus mengacu pada standar tertentu yang makin memampukan daerah sehingga cenderung bertumpu pada kemampuan sendiri.
Terdapat tiga kata kunci utama dalam visi ini, yaitu gemilang, mandiri, dan madani. Gemilang, suatu pekerjaan hebat, luar biasa, yang menunjukkan kejayaan dan kemasyhuran, melampaui target-target yang telah ditetapkan. Target tidak sekadar untuk dicapai tetapi untuk dilampaui. Melampaui target sebagai langkah melakukan percepatan pembangunan. Mandiri, masyarakat yang mampu menata sendiri kehidupannya (dengan standar-standar) dengan tidak bergantung pada pihak lain, tetapi tetap memelihara hubungan yang dilandasi prinsip kesetaraan (equality), kesetiakawanan sosial (solidarity), keadilan (justice), dan keterbukaan (transparency).
Cerminan kemandirian dalam suatu komunitas juga terlihat dari masyarakat yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur, mentalitas dan etos kerja yang tinggi yang pada akhirnya akan bermuara pada integritas kepribadian dan berdampak pada lahirnya produktivitas dan kreativitas. Madani, kondisi daerah/wilayah bernuansa kota yang masyarakatnya menjunjung tinggi hak-hak sipil, nilai, norma, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.
Dalam mewujudkan visinya ini, Ali Makmur menjabarkannya dalam dalam lima misi. Pertama, membangun manusia tangguh dan produktif. Kedua, tata kelola pemerintahan bersih, dinamis, terpercaya. Ketiga, ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas. Keempat, meningkatkan infrastruktur wilayah membuka konektivitas. Kelima, pembangunan berbasis kependudukan dan adaptasi perubahan iklim.
Ia juga mempunyai program-program strategis yang akan dikembangkannya dalam masyarakat. Untuk program pendidikan misalnya akan diberikan beasiswa kepada talenta-talenta daerah untuk kuliah setinggi-tingginya, pengaturan jam ibadah dan belajar, tidak ada komersialisasi pendidikan dan lain-lain.