NUIM HIDAYAT

Surat Mohammad Natsir dkk kepada Paus Yohanes Paulus II

Jakarta, 2 Oktober 1989
Kepada:
Yang Mulia Paus Yohanes Paulus II
Melalui Yang Mulia Duta Besar
Tahta Suci
di Jakarta

Yang Mulia,

Kami mengucapkan selamat datang kepada Yang Mulia di tanah air kami dan berharap agar kunjungan Yang Mulia akan menghasilkan hubungan yang lebih baik antara penganut Katolik dan umat Islam di Indonesia.

Kunjungan ini adalah suatu peristiwa sejarah dan seyogyanya tidak dilewatkan tanpa mempunyai pengaruh yang penting untuk masa depan.

Agama Katolik memasuki kepulauan ini pada permulaan abad ke-16 bersamaan dengan kedatangan orang Portugis dan Spanyol, sedangkan Islam telah tersebar di Nusantara ini mulai akhir abad ke-7 secara damai oleh pedagang dan mencapai puncaknya pada abad ke-15.

Pada tahun 1516 Magelhaens, orang Spanyol, tiba di kepulauan Maluku dan Solor, sedangkan Portugis berulangkali ke kepulauan Solor dan Timor untuk membeli kayu gaharu, yang diikuti dengan usaha mengKatolikkan penduduk.

Tahun 1519 pada waktu Fransiscus Xaverius mendarat di Ternate dan memulai melaksanakan ambisi kolonialismenya serta untuk menyebarkan agama Kristen, mereka menemui perlawanan keras dari penduduk setempat.

Pada tahun1549 terjadilah peperangan sengit diantara pendatang-pendatang Katolik dan penduduk yang beragama Islam yang dipimpin Sulthan Babullah.

Pada tahun 1605 hegemoni wilayah itu berada dalam tangan kolonialis Belanda. Pada waktu seorang pejabat resmi agama Katolik datang di sana tahun 1848, di Nusantara tidak ada pejabat-pejabat resmi Katolik. Tapi di Batavia (Jakarta) pada tahun 1855, di Surabaya pada tahun 1856 dan di Semarang pada tahun 1858 telah ada gereja-gereja Katolik. Sejak waktu itu telah banyak didirikan sekolah-sekolah agama Katolik di Jawa.

Pada kurun sejarah itu, sebagian besar Indonesia terjajah oleh berbagai bangsa Eropa dan akhirnya Belanda mengambil alih seluruh kekuasaan dari pedagang VOC pada tahun 1799.

Pada waktu perang dunia kedua berakhir, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Pada waktu ini Indonesia berpenduduk 170 juta orang dan kurang lebih 90% beragama Islam.

Sesudah merebut kemerdekaan, bangsa Indonesia berkesempatan memperbaiki kehidupannya, lahiriah dan rohaniah. Adalah sangat memggembirakan bahwa bangsa Indonesia secara relative telah dapat mencapai kemajuan di banyak bidang, seperti bidang pertanian, Pendidikan, industri, kesehatan, teknologi dan aspek-aspek lain dari kehidupan modern, walaupun masih banyak pula diantara mereka yang miskin dan menderita.

Tapi kami mengamati dengan penuh keprihatinan betapa kemajuan bangsa Indonesia ini terganggu oleh adanya ketidakharmonisan antara umat Islam dan Kristen, yang disebabkan karena penyalahgunaan diakonia (pelayanan masyarakat) di Indonesia, dan sikap tidak toleran orang-orang Kristen terhadap umat Islam.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button