Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar Syahid di Medan Tempur
Jalur Gaza (SI Online) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengkonfirmasi syahidnya Kepala Biro Politik Yahya Sinwar. Seperti dilansir Aljazeera, Jumat (18/10/2024), Yahya Sinwar syahid dalam pertempuran di Rafah, pada Rabu (16/10/2024).
Dalam laporan singkat, pernyataan itu disiarkan langsung oleh Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayyah, pada pukul 15.00 waktu Makkah.
Baca juga: Yahya Sinwar: 23 Tahun Dipenjara Israel, Kini Pimpin Hamas
Ia menekankan bahwa mereka akan mengikuti jejaknya dalam menghadapi pendudukan sampai mereka dikalahkan.
“Dengan segala kebanggaan, martabat, kehormatan dan martabat, Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas rakyat Palestina, seluruh bangsa kita, dan rakyat bebas di dunia. Salah satu orang paling mulia dan paling berani, orang yang mendedikasikan hidupnya. hidup untuk Palestina dan menyerahkan jiwanya demi Tuhan dalam perjalanan menuju pembebasannya.
Baca juga: Profil Yahya Sinwar, Kepala Biro Politik Hamas yang Baru
Kami berduka atas pemimpin besar nasional, saudara mujahid yang syahid, Yahya al-Sinwar (Abu Ibrahim); kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan komandan Pertempuran Topan al-Aqsa, yang menjadi syahid secara heroik, pantang mundur, mengacungkan senjatanya, terlibat dan menghadapi tentara pendudukan di barisan terdepan, bergerak di antara segala posisi tempur, tabah dan teguh di tanah kebanggaan Gaza, membela tanah Palestina dan tempat-tempat sucinya, serta menginspirasi dalam mengobarkan semangat ketabahan, kesabaran, ketabahan dan perlawanan.”
Sebelumnya, pada Kamis (17/10), militer Zionis Israel menyatakan sedang memastikan kemungkinan pemimpin gerakan Hamas Palestina, Yahwa Sinwar, meninggal dunia dalam sebuah serangan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, militer Israel mengungkapkan ada tiga warga Palestina terbunuh selama operasi gabungan yang dilancarkan oleh militer dan dinas keamanan Shin Bet.
“Kami sedang memeriksa kemungkinan bahwa salah satu dari mereka adalah Yahya Sinwar,” kata militer Israel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. []
Sumber: Al Jazeera, Anadolu