RS Islam Bogor Desak Dibukanya Akses Bantuan Medis dan Logistik ke Gaza
Bogor (SI Online) – Kehancuran seluruh infrastruktur akibat serangan biadab Israel dan blokade terhadap Jalur Gaza telah menyebabkan warga Gaza hidup menderita di tengah berbagai kesulitan, salah satunya kebutuhan medis dan logistik.
Menyikapi kondisi tersebut, Rumah Sakit Islam Bogor (RSIB) turut ambil bagian dalam menunjukkan sikap solidaritas terhadap bangsa Palestina khususnya para tenaga medis.
“Kami, Rumah Sakit Islam Bogor, menyatakan dukungan penuh kepada Bangsa Palestina khususnya kepada tenaga medis di Gaza yang terus berjuang di tengah krisis kemanusiaan,” jelas Wakil Direktur RSIB dr. Suyanto bersama jajaran tim medis usai kajian bela Palestina di Masjid Baitussyifa, Kota Bogor, Kamis (28/11/2024).
RSIB juga mendesak Zionis Israel membuka blokade untuk masuknya obat-obatan dan logistik di Gaza, Palestina. “Kami mendesak dibukanya akses bantuan medis dan logistik secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kemanusiaan yang mendesak,” ujar Suyanto.
Selain itu, RSIB mendesak dihentikannya serangan militer terhadap warga Gaza khususnya tenaga kesehatan yang sedang bertugas, dan membebaskan tenaga kesehatan yang ditahan.
“Rumah Sakit Islam Bogor juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama memberikan dukungan moral, material, dan doa bagi masyarakat Gaza yang terdampak konflik ini,” tandas Suyanto.
Dalam kajian bela Palestina tersebut, hadir juga Ketua Yayasan RSIB Dr. Dwi Sudharto dan Direktur RSIB dr. Enong Alfian Sutandi. Sementara itu kajian diisi oleh Redaktur Suara Islam Syaiful Falah.
Seperti diketahui, perang genosida di Gaza menyebabkan jatuhnya banyak korban dari warga sipil. Hingga hari ke-418, jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 44.282 orang syahid dan 104.880 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.
Dari jumlah korban tersebut, terdapat 1.054 tenaga kesehatan baik itu dokter maupun perawat yang gugur syahid. Tidak hanya itu, terdapat juga 319 kasus penangkapan tenaga kesehatan dan 3 dokter telah dibunuh Israel di dalam penjara.
red: adhila