Perwakilan Islamic Centre dari 17 Provinsi Ikuti Islamic Digital Fest 2024
Jakarta (SI Online) – Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau yang dikenal dengan Jakarta Islamic Centre kembali menggelar Islamic Digital Fest.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, gelaran Islamic Digital Fest 2024 bertema “Empowering Mosque Through Digilization” ini dilaksanakan tidak dengan menonjolkan kegiatan pameran (expo), melainkan talk show dan pelatihan kepada peserta perwakilan dari berbagai Islamic Centre di Indonesia.
Acara yang dilaksanakan dua hari, Sabtu-Ahad (14-15/12/2024) ini secara resmi dibuka oleh Pj Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta H. Aceng Zaini, di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (14/12).
Kepala Divisi Infokom PPIJ, H. Mohammad Zein, mengatakan, peserta kegiatan ini adalah utusan Islamic Centre dari 17 Provinsi di Indonesia.
Adapun rangkaian kegiatan Islamic Digital Fest meliputi talk show tentang digitalisasi masjid, choacing clinic, pameran karya digital, peluncuran website JadiAlim, dan Sistem Stunting Berbasis Masjid.
JIC, kata Zein, menghadirkan sejumlah narsumber di antaranya Direktur Marketing Riko The Series Abdul Rosyid, Direktur Marketing Kaabverse Gerryadi Agusta S, Wakil Sekretaris Urusan IT dan Big Data Masjid Salman ITB Khairun Rizki, Direktur Eksekutif Salam Setara Foundation Ahmad Mujahid, Masjid Sejuta Pemuda Anggy F Sulaiman, dan Anggota DPRD DKI Jakarta yang juga seorang Youtuber, M Hasan Abdillah.
Sejumlah Pencapaian JIC
Saat menyampaikan sambutan pembukaan, Kepala PPIJ KH Didi Supandi dengan bangga menyampaikan sejumlah prestasi yang diraih oleh lembaga yang dipimpinnya yang kini telah berusia 21 tahun.
Kiai Didi mengungkapkan, pada 2024 ini, Perpustakaan Masjid JIC memperoleh akreditasi A dari Perpusnas RI. Bukan hanya itu, pada November lalu, Perpustakaan Masjid JIC juga menyabet penghargaan sebagai Perpustakaan MAsjid Terbaik di Indonesia dari Kementerian Agama.
Sebelumnya, pada November 2023 lalu, dalam aspek manajemen dan tata kelola organisasi, PPIJ telah meraih sertifikat ISO 9001: 2015.
Dari aspek riset, PPIJ juga telah menghadirkan sebuah jurnal berkaliber internasional bernama Jurnal Al-Madinah. Jurnal yang terbit dengan dua bahasa asing, Inggris-Arab, ini berfokus pada topik pembangunan masyarakat muslim perkotaan. “Al-Madinah itu artinya adalah peradaban,” kata Kiai Didi.
Dari aspek jejaring kerja sama dengan berbagai instansi dalam dan luar negeri, PPIJ telah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus di Indonesia, baik negeri maupun swasta, seperti UIN Syarif Hidayatullah, UIN Maliki Malang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.
Sedangkan untuk kampus luar negeri, JIC menjalin kerja sama dengan Universitas Qarawiyin Maroko dan Universitas Zaetunnah Tunisia.
“Kita berharap nanti dapat mengirimkan mahasiswa kita dengan beasiswa ke sana, baik S2- maupun S-3”, kata Kiai Didi. []
red: shodiq ramadhan