Kementerian Kebudayaan Usulkan Sejarah Jadi Pelajaran Wajib di Sekolah
Bandung (SI Online) – Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengatakan ada harapan dari masyarakat dan pihaknya tentang pelajaran sejarah kembali diwajibkan di sekolah dari tingkat dasar (SD) sampai atas (SMA).
“Ya kita harapkan sejarah ini menjadi sesuatu (pelajaran) yang wajib sebenarnya, ya kita usulkan begitu, karena di mana-mana di negara-negara lain, sejarah itu wajib, tidak ada yang menjadikan sejarah itu pilihan,” kata Fadli di sela acara Musyawarah Nasional Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) di Kampus UPI Bandung, Sabtu (14/12/2024) seperti dilansir ANTARA.
Fadli menegaskan, sejarah harus menjadi perhatian, karena merupakan fondasi bagi proses untuk membangun karakter dan bangsa, karena orang yang tidak tahu sejarah, pasti tidak akan tahu masa kini, maupun tidak bisa merancang masa depan.
Waketum Partai Gerindra itu menambahkan mengingat pentingnya sejarah, ke depan kementerian yang dipimpinnya akan menghidupkan kembali Direktorat Sejarah dan Museum.
Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI Agus Mulyana menyampaikan, pihaknya menyambut gembira hadirnya Direktorat Sejarah dan Museum di Kementerian Kebudayaan mengingat direktorat ini pernah hilang pada lima tahun yang lalu dari struktur organisasi kementerian.
Agus mengakui bahwa direktorat ini sangat penting dan harus menjadi perhatian, karena negara memiliki peran yang sangat penting dalam menulis sejarahnya.
“Jadi, ada satu hal yang sangat penting di dalam istilah saya, adalah official history penulisan-penulisan sejarah yang secara formal, yang di situ ada keterlibatan negara di dalam memperkenalkan kepada masyarakat. Jadi, sebagai upaya negara membangun kesadaran sejarah kepada masyarakat yang sangat penting dalam membangun national character building,” tuturnya.
Revisi Sejarah
Dalam kesempatan yang sama, Fadli bahkan mengabarkan akan ada revisi catatan sejarah Indonesia.
“Catatan sejarah Indonesia akan diperbaharui berdasarkan hasil kajian para ahli sejarah. Kita akan segera menulis updated version atau revisi penambahan di buku sejarah kita dalam rangka 80 Tahun Indonesia Merdeka,” kata Fadli.
Revisi tersebut, Fadli mencontohkan mengenai zaman prasejarah, di mana berdasarkan penelitian terbaru, sejarah peradaban di kawasan Indonesia ternyata lebih tua.
“Ada temuan-temuan baru, misalnya penelitian terbaru dalam prasejarah kita seperti Gua Leang-Leang Maros yang tadinya usianya diduga 5.000 tahun ternyata 40.000-52.000 tahun yang lalu usianya, itu kan harus ditambahkan. Kalau tidak ada yang baru ya kita teruskan,” ujar Fadli.
Ketua Umum MSI Agus Mulyana menyambut baik jika mata pelajaran sejarah kembali menjadi satu yang wajib seperti dulu.