IBRAH

Lima Peristiwa Penting di Bulan Rajab

Rajab adalah bulan penuh kemuliaan. Terdapat banyak sejarah penting bagi umat Islam di bulan ini. Bukan hanya peristiwa religius, tapi juga berbagai peristiwa politis yang tidak boleh dilupakan oleh umat Islam.

Salah satu peristiwa religius yang terjadi di bulan Rajab adalah peristiwa Isra dan Mi’raj, saat Rasulullah Saw mendapat perintah langsung dari Allah berupa kewajiban shalat lima waktu.

Allah SWT berfirman, “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Peristiwa Politik

Moment penting ke dua yang terjadi di bulan Rajab, yakni terjadinya perang Tabuk.

Perang ini terjadi antara kaum muslim dan kekaisaran Byzantium (Romawi Timur). Perang ini dipimpin langsung oleh Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam kala itu. Sementara kekaisaran Byzantium dipimpin oleh kaisar Heraklius. Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah.

Peristiwa penting ketiga adalah perang Yarmuk.

Perang ini dipimpin oleh Panglima Khalid bin Walid dan terjadi pada Bulan Rajab tahun ke-15 H (636 M). Perang Yarmuk memiliki sejarah besar bagi kaum muslim karena perang ini dimenangkan oleh kaum muslim itu sendiri. Setelah kaum muslim memenangkan peperangan ini, kekuasaan Romawi di wilayah Syam runtuh.

Peristiwa penting keempat selanjutnya adalah pembebasan Baitul Maqdis.

Peristiwa bersejarah ini terjadi pada pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khaththab ra tahun ke-15 H (637 M). Pembebasan ini dipimpin oleh Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra. Pemimpin umat Kristen di Baitul Maqdis, yaitu Pendeta Sophronius, menyatakan kesediaannya menyerahkan kota itu dengan satu syarat, Khalifah Umar sendiri yang datang untuk menerima penyerahan kota tersebut.

Peristiwa penting kelima adalah pembebasan Baitul Maqdis untuk yang ke-2 kalinya, pada 2 Oktober 1187 M (27 Rajab 583 H).

Berbeda dengan perlakuan kejam pasukan Salib terhadap kaum Muslim ketika mereka menaklukkan Yerusalem sebelumnya, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, selaku pemimpin kaum muslimin kala itu, justru memberikan uang untuk membantu perjalanan non muslim meninggalkan kota Yerusalem.

Demikianlah peristiwa penting di bulan Rajab yang terangkum jelas dalam benak kaum Muslim. Sudah seharusnya kita sebagai umat Islam belajar sejarah, supaya tidak hilang tertelan zaman. Saat ini, kekuasaan Islam tidak ada dan umat Islam mengalami kemunduran sangat jauh. Kemunduran ini merupakan akibat sistem sekuler yang menjauhkan umat Islam dari agamanya itu sendiri.

Tidak ada sistem yang menjaga ketakwaan umat dalam beragama, selain sistem Islam (khilafah). Aturan hidup bersumber dari Allah SWT yang terhimpun rapih dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Kemudian, aturan itu diterapkan pada suatu negara yang disebut khilafah.

Sudah sepatutnya kaum muslim memperjuangkan kembali aturan Allah SWT ini dengan menegakkan kembali sistem mulia yang telah lama runtuh, yaitu khilafah. KIta harus bisa membangunkan kembali umat Islam yang telah lama tertidur. Bahkan, Rasulullah Saw mengabarkan bahwa kekhilafahan Islam seperti pada masa Khulafaur Rasyidin akan kembali tegak sekali lagi.

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya….” (HR Ahmad).

Tidak ada alasan untuk kita bermalas-malasan dan tidak memetik hikmah di balik sejarah penting di bulan mulia ini.

Semoga hal-hal baik dan penting dibulan Rajab ini mampu membangkitkan kembali semangat dakwah kaum muslimin di mana pun berada.[]

(Mulia)

Artikel Terkait

Back to top button