NUIM HIDAYAT

Pendobrak Berhala (1)

Oleh: Sayid Qutb

Muhammad bin Abdullah Saw hidup menghancurkan berhala. Semua berhala. Baik yang berbeda di dunia hati nurani maupun yang berbeda di dunia nyata.

Umat manusia dalam sejarahnya yang panjang itu belum pernah mengenal seorang laki-laki lain, selain dari Muhammad bin Abdullah Saw yang telah menghancurkan berhala sebanyak yang dihancurkan laki-laki ini. Dan dalam jangka masa yang demikian pendeknya.

Kenyataan ini memastikan bahwa terdapat suatu kekuatan yang lebih hebat dari tenaga manusia yang membantu laki-laki ini. Ia selalu berhubungan rapat dengannya.

Sewaktu kita meninjau kembali revolusi pembebasan besar yang telah dipimpin Muhammad bin Abdullah dalam jangka panjang waktu dua puluh tiga tahun, dan kita perhatikan perubahan-perubahan keruhanian, kemasyarakatan, perekonomian, kemiliteran dan kesusastraan, yang telah dapat dilakukan dalam jangka waktu yang amat pendek ini, maka kita sampai pada kesadaran bahwa selama tenaga manusia yang fana dan terbatas ini tidak berhubungan dengan kekuatan azali abadi yang mutlak dan kekal, maka peristiwa-peristiwa yang luar bias aitu tidak mungkin akan terjadi, peristiwa-peristiwa yang lebih hebat dari memindahkan gunung atau mengeringkan air laut, atau mengubah suatu zat dari suatu keadaan kepada keadaan lain.

Risalah Muhammad Saw adalah revolusi pembebasan manusia secara total, revolusi yang mencakup segala segi kehidupan manusia, dan menghancurkan berhala-berhala, terlepas dari apapun juga Namanya, yang terdapat dalam segi-segi kehidupan manusia itu.

Di alam akidah kepercayaan, revolusi itu adalah revolusi menentang berhala syirik kepada Allah. Revolusi itu telah menyucikan zat Tuhan dengan kesucian yang mutlak di alam konsep. Ia dibersihkan sehingga tidak mempunyai serikat-serikat lagi.

Berhala syirik kepada Allah itu, dipandang dari suatu segi, adalah berhala raksasa, yang mempunyai akar yang dalam pada saluran-saluran perasaan manusia. Setelah sekian banyaknya risalah tauhid yang diturunkan dari langit, manusia masih terus menderita karena berhala raksasa ini. Setelah perjuangan yang dilakukan para Rasul. Setelah orang-orang yang mengerti memberikan penjelasan-penjelasan tentang agama itu.

Setiap kali massa manusia menyeleweng dari pemahaman yang benar terhadap agama Allah yang Esa dan Kekal, yang berntuknya berbeda-beda dalam misi-misi ketuhanan, tetapi intisarinya tentap saja satu, setiap kali massa manusia menyeleweng dari pemahaman yang benar, maka mereka akan bertemu dengan berhala syirik itu, dalam salah satu bentuknya yang banyak macam itu.

Meminta berkat di depan pintu para wali dan orang-orang suci dalam bentuk yang dikerjakan oleh orang-orang biasa, hanyalah merupakan salah satu bentuk berhala itu Ketika ia memakai pakaian agama. Sedangkan agama Allah, tidak ada hubungannya sama sekali dengannya.


Revolusi itu adalah revolusi menentang berhala kefanatikan. Kefanatikan dalam segala bentuk dan warnanya. Terutama sekali kefanatikan agama.

Ia adalah revolusi menentang kefanatikan terhadap ras dan warna kulit. Karena itu mengumumkan satunya asal manusia, dan satunya jenis manusia. Ia menghancurkan berhala rasialisme yang amat dibenci, dan menetapkan bahwa yang menentukan kelebihan manusia hanya satu saja. Tidak ada hubungannya dengan warna kulit, tidak ada hubungannya dengan tempat kelahiran, dan juga tidak ada hubungannya dengan jenis bahasa yang dipakai. Yang membedakan itu hanyalah ketakwaaan dan ketaatan kepada Allah dan karya yang baik terhadap hamba-hambaNya. Semu ini merupakan hal-hal yang bersifat pribadi saja. Tidak ada hubungannya dengan warna kulit dan ras manusia:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. al Hujurat 13)

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button