PARENTING

Urgensi Pembinaan Anak Menjadi Kader Dakwah

Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan, salah satu aspek penting dalam Islam adalah dakwah. Nabi Muhammad Saw diutus menjadi rahmatan lil alamin. Aspek dakwah menjadi pegangan yang penting bagi umat.

Islam juga mengatur kehidupan berkeluarga. Baik itu hubungan suami istri maupun hubungan orang tua dengan anak. Islam telah mengajarkan tahapan dalam mendidik generasi penerus atau keturunan mulai dari dalam kandungan, usia balita sampai pendidikan anak usia remaja dan dewasa.

Hal itu menegaskan pentingnya pendidikan dan pembinaan anak agar tumbuh dan berkembang menjadi insan yang saleh dan muslih. Dengan memahaminya, maka orang tua akan bersungguh-sungguh dalam mendidik dan membina anak.

Di antara pentingnya mendidik anak adalah anak adalah amanah Allah kepada orang tua. Anak bagaikan investasi akhirat untuk orang tuanya. Apa yang diajarkan orang tua menjadi pondasi dan bekal bagi kehidupan anak menjalani kehidupan di masyarakat.

Berikutnya adalah tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan ada dipundak orang tua, pembinaan adalah kewajiban bagi orang tua dan menjadi hak mutlak bagi anak; mengarahkan anak menjadi kader dakwah adalah keharusan bagi orang tua; tanggung jawab masyarakat, komunitas atau organisasi karena keluarga adalah miniatur masyarakat; dan Nabi Muhammad Saw sebagai murobi bagi sahabat, keluarga dan kita sebagai umatnya sudah sepatutnya kita meneladaninya.

Memahami Problematika Anak

Setiap manusia dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai orang tua kita tidak boleh memaksakan kehendak terhadap anak. Kita harus santun dalam menamakan keteladanan kepada anak.

Sikap otoriter harus dihindari oleh orang tua. Pendekatan kepada anak dan mendalami karakter anak perlu dilakukan oleh orang tua. Dengan lebih komunikatif diharapkan anak menjadi nyaman dengan kehadiran orang tuanya.

Pola asuh yang tepat akan menjadikan kedekatan emosional antar anak dan orang tua. Orang tua harus mampu tarik ulur dalam menangani permasalahan anak. Apabila ada keinginan anak dan orang tua yang belum sesuai, maka hendaknya disepakati bersama, sehingga pola pendidikan anak akan searah dan sejalan.

Menjadi Orang Tua Bijak

Nabi Muhammad Saw adalah suri tauladan yang baik untuk umat. Beliau adalah sosok teladan yeng sangat cocok dijadikan panutan untuk orang tua dalam mendidik dan meneruskan estafet dakwah.

Berkaitan dengan hal itu, Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kita sebagai orang tua dan kader dakwah untuk mendidik dan membina anak agar mencintai Nabi SAW, mencintai Ahli Bait, dan membaca dan memahami Al-Qur’an.

Sebagai orang tua, kita harus mengarahkan anak untuk mencintai Rasulullah Saw, jangan sampai mereka mengidolakan artis atau tokoh terkenal lainnya. Selain itu, juga harus mengontrol secara berkala penggunaan medsos bagi anak.

Mengapa hal menjadi sangat urgen? Karena keluarga adalah sekolah pertama seorang anak. Oleh karena itu, orang tua yang juga sebagai kader dakwah hendaknya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak, mengajarkan berbicara santun, mengajarkan membaca Al-Qur’an, menanaman adab dan akhlak, menanamkan tauhid, menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang, memberikan teladan yang baik, menumbuhkan ketangguhan dan kreativitas, membangun komunikasi efektif, dan mengajak bermain dan bersilaturahmi.

Semoga Allah membimbing kita selaku orang tua yang juga kader dakwah agar mampu mendidik dan membina anak agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang saleh dan muslih serta menjadi kader dakwah. Amin.[]

Imam Nur Suharno, Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat.

Artikel Terkait

Back to top button