SANTRI PELAJAR

300 Santri Ikuti Sosialisasi B2SA di Ponpes Husnul Khotimah 2 Kuningan

Kuningan (SI Online) – Tiga ratus santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 Kuningan mengikuti sosialisasi program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang digelar oleh tim B2SA Pemerintah Pusat.

Kegiatan yang berlangsung di Masjid Abu Bakar HK2, Jumat (21/02) ini dimulai pukul 13.00 WIB hingga sore hari dan bertujuan memperkenalkan konsep pola makan sehat yang sesuai standar gizi seimbang.

Acara dibuka dengan sambutan dari Mudir HK2, KH. Fauzi Muhammad Ali, yang mengapresiasi langkah pemerintah dalam memperkenalkan program B2SA kepada para santri. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada tim B2SA Pemerintah Pusat atas sosialisasi program yang penting ini, terutama untuk santri kelas 7.

KH. Fauzi menegaskan pentingnya pola makan sehat dalam membentuk generasi santri yang kuat secara jasmani dan rohani.

“Program ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas gizi santri dengan membiasakan pola makan yang tidak hanya halal, tetapi juga thayyib, baik untuk kesehatan jasmani maupun akal pikiran,” ujar KH. Fauzi.

Ia juga mengingatkan pentingnya memilih makanan yang tidak hanya enak tapi juga sehat sesuai ajaran Islam.

“Makan enak belum tentu sehat, dan makanan sehat belum tentu enak. Maka dari itu, pilihlah makanan yang enak dan sehat (halalan thayyiban),” tambahnya, mengutip QS. Al-Baqarah: 168.

Ia berharap program B2SA bisa menjadi agenda tahunan di Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2, demi membentuk santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat jasmani dan rohani.

Materi utama dalam sosialisasi ini disampaikan oleh Ibu Prastiwi Dewi Anggraini, STP., M.Si., dari Tim B2SA Pusat. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa penerapan prinsip B2SA bukan hanya soal makanan sehat, tetapi juga bagian dari menjaga ketahanan pangan nasional.

“Dengan penerapan B2SA, kita tidak hanya mendorong pola makan yang lebih sehat, tetapi juga mendukung kesejahteraan petani lokal, mengurangi ketergantungan pada bahan pangan tertentu, dan memperkuat ketahanan pangan. Peran serta pondok pesantren, masyarakat, dan pemerintah sangat dibutuhkan agar program ini berjalan optimal dan berkelanjutan,” jelasnya.

Ibu Prastiwi menjelaskan bahwa konsep B2SA mendorong masyarakat untuk mengonsumsi berbagai jenis pangan, baik hewani maupun nabati, agar kebutuhan gizi tubuh terpenuhi secara seimbang. Pangan yang beragam mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ia menekankan pentingnya membangun kebiasaan makan sehat sejak dini, terutama di kalangan santri yang membutuhkan energi optimal untuk belajar dan beribadah.

Slogan B2SA, “Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA, Habiskan!”, menjadi pesan kunci yang disampaikan kepada para santri dalam kegiatan ini. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan dan mengajukan berbagai pertanyaan seputar pola makan sehat dan kandungan gizi dalam makanan.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button