NASIONAL

Kumpulkan Alumni Timteng, UBN: Bangsa yang Solid Sulit Dikalahkan

Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) KH Bachtiar Nasir (UBN) mengatakan, bangsa yang kuat adalah bangsa yang bersatu. Sebab dengan persatuan akan melahirkan kekuatan solidaritas yang kokoh. Sedangkan solidaritas merupakan indikator adanya soliditas.

“Bangsa yang solid akan sangat sulit untuk bisa dikalahkan,” ungkap UBN dalam sambutan Halalbihalal JATTI 1446 H di Andalucia Hall, Menara 165 Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat malam (25/04/2025).

UBN mengingatkan, dalam sejarah, tiap bangsa yang runtuh selalu diawali dengan adanya konflik internal. Konflik tersebut, kata dia, seringkali tercipta dengan melibatkan dua atau lebih kelompok-kelompok yang memiliki pengaruh dan kekuatan.

Menurut UBN, di Indonesia ini terdapat tiga kelompok yang memiliki kekuatan pengaruh dalam menentukan dinamika dan arah bangsa. Tiga kelompok itu adalah Partai Politik, TNI dan umat Islam.

“Tiga kelompok ini menjadi yang paling berpengaruh dalam dinamika perjalanan bangsa, sejak Orde Lama hingga Orde Reformasi,” kata dia.

Baca juga: 300 Alumni Timur Tengah Ngumpul di Menara 165, Ada Apa?

Kyai lulusan Madinah, Arab Saudi ini mengatakan, dulu sebelum Indonesia merdeka, kelompok bersenjata dan masyarakat muslim merupakan dua kelompok yang paling besar pengaruhnya. Kelompok bersenjata diwakili oleh para pejuang yang menginginkan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan masyarakat muslim direpresentasikan oleh organisasi-organisasi Islam, di antaranya adalah Syarikat Islam (SI), Muhammadiyah dan NU

“Tanpa mengabaikan mahasiswa dan buruh yang juga memiliki pengaruh ketika negara dalam situasi krisis dan genting. Hanya saja gerakan-gerakan ini lebih bersifat spontan, insidentil dan temporer,” kata dia.

UBN juga mengingatkan, Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas umat Islam. Jumlahnya sekitar 86 persen.

Hal ini, kata UBN, menjadi fakta yang tidak bisa diabaikan dalam kaitannya dengan sejarah serta tata kelola dan desain arah masa depan bangsa. Umat Islam memiliki posisi strategis dalam ikut menjaga persatuan dan stabilitas bangsa.

“Karena posisi dan peran krusial inilah, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto penting untuk merangkul seluruh elemen di dalam kelompok Islam,” kata dia. []

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button