LAPSUS

50 Anggota Geng Kriminal Abu Shabab Antek Israel di Gaza Disikat Brigade Al-Qassam

Gaza City (SI Online) – Sayap militer gerakan Islam Hamas, Brigade al-Qassam, dilaporkan telah membunuh 50 anggota geng kriminal pimpinan Yasser Abu Shabab yang menjadi antek rezim Zionis Israel.

Geng kriminal yang dipersenjatai Zionis Israel itu telah menjadi target serangan Hamas dan kelompok pejuang Palestina lainnya.

Geng kriminal Abu Shabab selama ini beroperasi di bawah perlindungan tentara Israel di wilayah timur Rafah, Gaza selatan.

Sumber keamanan Gaza mengkonfirmasi bahwa para pejuang perlawanan Palestina terlibat dalam konfrontasi larut malam pada hari Selasa dengan anggota geng Abu Shabab. Pertempuran meningkat hingga pesawat nirawak Israel dikerahkan untuk menyelamatkan para pemimpin geng.

Mengutip laporan Palestine Chronicle, Kamis (12/6/2025), setidaknya 50 anggota geng kriminal itu telah dibunuh oleh pasukan Brigade al-Qassam.

Sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa Abu Shabab dan wakilnya, Ghassan Al-Dahini, memiliki catatan kriminal yang panjang.

Geng tersebut dilaporkan direkrut dan dipersenjatai oleh pasukan pendudukan Israel pada akhir 2024, dan memperoleh tempat berlindung yang aman di wilayah yang dikuasai Israel di tenggara Rafah.

Kelompok bersenjata tersebut bercokol di dekat persimpangan Kerem Shalom, titik masuk utama bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dari lokasi yang strategis ini, geng tersebut dilaporkan mencegat konvoi kemanusiaan, menjual kembali barang curian kepada warga sipil, dan menggunakan hasil penjualannya untuk memperluas jaringan rekrutannya.

sumber yang sama, tentara Israel secara langsung mengawasi persenjataan dan rehabilitasi Abu Shabab, yang menyebut dirinya sebagai pemimpin dari apa yang disebut “Pasukan Populer”. Dia sekarang memimpin kelompok yang memblokir konvoi bantuan dan menyerang warga sipil di dekat persimpangan Karam Abu Salem (Kerem Shalom).

Abu Shabab telah menjalani hukuman 25 tahun penjara sejak 2015 atas tuduhan terkait perdagangan dan distribusi narkoba. Dia melarikan diri dari penjara Khan Younis pada hari-hari awal serangan Israel ke Gaza pada Oktober 2023, selama gelombang pengeboman.

Segera setelah itu, dia menjalin kembali kontak dengan intelijen Israel dan mulai mengatur jaringan bersenjata saat ini dari markasnya di Rafah, tempat kelahirannya.

Surat kabar Israel Maariv melaporkan, Shin Bet (dinas keamanan internal Israel) berada di balik pembentukan geng Abu Shabab. Mengutip sumber intelijen senior Zionis, surat kabar tersebut melaporkan bahwa kepala Shin Bet Ronen Bar mengusulkan inisiatif tersebut kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari program percontohan untuk menetapkan aturan alternatif bagi Hamas di wilayah terbatas Gaza.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button