Ditanya Soal Pemindahan Uranium Iran, Menhan AS Kelabakan

Jakarta (SI Online) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth tampak kelabakan ketika ditanya wartawan mengenai pemindahan uranium dari fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan sebelum dibom pesawat siluman B-2 Spirit dari Angkatan Udara Amerika dalam Operasi Godam Tengah Malam.
Pemandangan itu terjadi dalam konferensi pers di Pentagon, Virginia, Amerika pada Kamis, 26 Juni 2025 lalu.
Ketika giliran tanya-jawab, seorang wartawan mengajukan pertanyaan: “Hanya pertanyaan singkat. Ada gambar publik yang menunjukkan bahwa uranium yang diperkaya telah dipindahkan dari Fordow sebelum serangan. Benarkah itu? Apakah Anda pernah melihatnya?”
Hegseth tak menjawab langsung pertanyaan tersebut tapi mengomentari hal lain. Ketika sang wartawan mengingatkan lagi pertanyaannya, barulah dia menjawab singkat.
“Saya tidak mengetahui adanya informasi intelijen yang telah saya tinjau yang mengatakan bahwa suatu benda tidak berada di tempat yang seharusnya, dipindahkan, atau lainnya,” kata dia.
“Kami memeriksa semua aspek intelijen dan memastikan kami memiliki gambaran tentang apa yang terjadi di mana,” kata Hegseth.
Dalam konferensi pers itu Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Jenderal Angkatan Udara Dan Caine mengatakan, dua perwira di Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan telah mempelajari situs di Iran yang dibangun untuk memperkaya uranium untuk digunakan dalam senjata nuklir.
Mereka, kata Caine, adalah pakar terkemuka dunia dalam target bawah tanah, seperti situs Fordow. Para ahli itu diberi beberapa foto dan informasi intelijen yang sangat rahasia tentang apa yang tampak seperti proyek konstruksi besar di pegunungan Iran.
Mereka bekerja selama 15 tahun untuk memperoleh gambaran tentang situs tersebut dan kemudian menyadari bahwa Amerika tidak memiliki senjata yang dapat menembus kedalamannya untuk menghancurkan apa yang ada di dalamnya.
“Mereka mulai bekerja sama dengan industri dan ahli taktik lainnya guna mengembangkan GBU-57,” kata Caine.
GBU-57 adalah bom seberat 13 ton dan sepanjang enam meter yang dirancang untuk menembus beton setebal 30 meter. Bom itulah yang dijatuhkan pesawat B-2 Spirit ke fasilitas nuklir Iran dalam Operasi Godam Tengah Malam.
“Mereka mengujinya berulang kali, mencoba berbagai opsi, mencoba lebih banyak lagi setelah itu — mereka berhasil melakukan ratusan tembakan uji coba dan menjatuhkan banyak senjata skala penuh terhadap target yang sangat realistis, untuk satu tujuan: membunuh target ini pada waktu dan tempat yang dipilih negara kita,” kata Caine.