40 Ribu Jemaah Hadapi Pembatasan Israel untuk Salat di Masjidil Aqsha

Yerusalem (SI Online) – Sekitar 40.000 warga Palestina menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki, meskipun ada pembatasan militer Israel yang bertujuan untuk membatasi akses ke tempat suci tersebut.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengkonfirmasi jumlah jamaah tersebut, sementara sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan polisi pendudukan Israel memberlakukan langkah-langkah ketat di sekitar Masjid, terutama di gerbang Al-Amud dan Al-Asbat, demikian dilansir Pusat Informasi Palestina, Sabtu (5/7).
Sementara itu, pasukan polisi Israel memeriksa kartu identitas para jamaah, memblokir akses bagi banyak warga Palestina, dan menangkap beberapa pemuda yang mencoba memasuki Masjid.
Otoritas pendudukan Israel terus mencegah ribuan warga Tepi Barat mencapai Al-Aqsa, mengharuskan mereka untuk mendapatkan izin khusus untuk melintasi pos-pos pemeriksaan militer yang mengelilingi Yerusalem – tindakan yang dikecam oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia sebagai bagian dari kebijakan penindasan agama yang lebih luas.
Jumlah peserta yang hadir di tengah seruan baru dari para aktivis Palestina, pemuka agama, dan faksi-faksi nasional untuk melakukan mobilisasi massa di Al-Aqsa guna menghadapi serbuan pemukim dan upaya Israel untuk memaksakan kontrol atas situs tersebut.
Para penyelenggara mendesak warga Palestina di Yerusalem dan wilayah Palestina yang diduduki tahun 1948 untuk berkumpul dalam jumlah besar untuk berdoa dan melawan upaya pendudukan untuk meng-Yahudi-kan kota suci tersebut dan mengisolasi Masjid dari lingkungan religius dan populernya. [ ]