Seratus Ribu Bayi Kelaparan di Gaza Terancam Meninggal Akibat Blokade Israel

Gaza (SI Online) – Kantor Media Pemerintah di Gaza mengeluarkan peringatan keras pada Sabtu (27/7), bahwa lebih dari 100.000 anak di bawah usia dua tahun, termasuk 40.000 bayi di bawah satu tahun, berada dalam ambang kematian massal dalam beberapa hari ke depan.
Ancaman tersebut disebabkan oleh kekurangan susu formula dan suplemen gizi yang parah akibat blokade ketat Israel yang terus menutup perlintasan dan mencegah masuknya bantuan dasar ke Jalur Gaza.
“Ini adalah pembunuhan massal yang disengaja dan perlahan,” demikian pernyataan resmi kantor tersebut dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Ahad (27/7/2025).
Disebutkan bahwa banyak ibu yang terpaksa memberi air kepada bayi mereka selama berhari-hari, karena tak ada lagi susu formula. Kebijakan kelaparan sistematis ini menjadi bagian dari strategi pemusnahan yang sedang dijalankan oleh Israel.
Malnutrisi dan Kematian Bayi Melonjak, Dunia Diam
Rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza melaporkan ratusan kasus malnutrisi berat setiap harinya. Namun mereka tidak mampu memberikan perawatan yang memadai akibat kolapsnya sektor kesehatan dan ketiadaan pasokan medis maupun pangan.
Hingga kini, jumlah korban jiwa akibat kelaparan dan malnutrisi telah mencapai 122 orang, termasuk 83 anak-anak. Sementara itu, potensi jumlah korban diperkirakan akan meningkat tajam dalam waktu dekat.
Pihak berwenang Gaza menyerukan kepada dunia internasional untuk:
- Segera membuka penyeberangan tanpa syarat.
- Memasukkan susu formula dan suplemen gizi bayi secepatnya.
- Mencabut blokade Gaza secara menyeluruh.
- Menghentikan genosida perlahan ini yang dilakukan secara terang-terangan di depan mata dunia.
“Kebungkaman internasional adalah keterlibatan aktif dalam genosida ini,” tegas pernyataan tersebut. [ ]