NUIM HIDAYAT

Mulianya Akhlak Ulama-Ulama Hamas

Sekitar tahun 2006. Saat itu saya lagi bekerja di sebuah penerbitan buku nasional. Gema Insani Press. Saya menjabat sebagai manajer penerbitan. Ketika itu kita kedatangan tamu ‘Pemimpin Ulama Palestina’ yang bernama Dr Nawwaf Takruri.

Dengan beberapa teman kita membuat jadwal ceramah Dr Nawwaf di beberapa Lokasi. Diantaranya Masjid Agung al Azhar, Masjid Darussalam dan lain-lain.

Ketika malam tiba, kita menginap di wisma Gema Insani Depok yang letaknya di samping kantor perusahaan. Kamar Dr Nawwaf disediakan kasur dan bantal. Sedangkan kita tidur di karpet di depan kamarnya. Tiba-tiba ia keluar dan protes. Ia tidak mau tidur dengan kasur sementara yang lain tidur dengan karpet. Ia menyatakan kalau tidur dengan kasur, maka kasur semua. Kalau dengan karpet, karpet semua. Dalam hati saya berkata, hebat ulama ini. Saya belum pernah bertemu dengan akhlak ulama seperti ini.

Di hari lain, kita berkunjung ke sebuah rumah milik orang kaya. Dr Nawwaf disuruh duduk di kursi ‘khas orang kaya’. Ia menolak, tidak mau. Ia menyatakan, ”Nanti di surga aja duduk seperti ini.”

Dr Nawwaf pernah ditangkap Israel (disiksa) dan kemudian dibebaskan. Kini ia tinggal di Turki. Banyak ‘pemimpin Hamas’ yang tinggal di Turki atau Qatar.

Waktu itu Dr Nawwaf ke Indonesia untuk mempromosikan bukunya “al Jihadu bil Maal fi Sabilillah”’ yang diterjemahkan Gema Insani menjadi “Dahsyatnya Jihad Harta”.

Buku itu menarik karena menguraikan secara rinci tentang pentingnya jihad harta. Dalam Al-Qur’an jihad harta selalu didahulukan dari jihad jiwa raga (anfus). Hanya satu ayat dalam Al-Qur’an yang mendahulukan jihad jiwa dari jihad harta (at Taubah 11). Kaum Yahudi Israel mempunyai jaringan keuangan di seluruh dunia. Di Israel sendiri masyarakatnya dilatih untuk memberikan bantuan keuangan ke negaranya. Bahkan diceritakan dalam buku itu, bagaimana sebuah keluarga menghemat gula di rumah, agar keluarga itu dapat menyumbang uangnya untuk negaranya, Israel.

Untuk mengetahui sikap Hamas terhadap tawanan Israel, saya mencoba bertanya kepada AI di internet. Begini jawabannya:

“Meskipun Hamas dan Israel berada dalam konflik bersenjata, ada beberapa catatan penting mengenai sikap Hamas terhadap tawanan Israel, khususnya sejak perang Gaza 2023–2025:

Memberi Perlakuan Kemanusiaan (sesuai klaim dan bukti lapangan)

    • Hamas dalam beberapa kesempatan merilis video tawanan Israel yang sedang dirawat oleh tenaga medis di Gaza, termasuk pemberian obat-obatan.
    • Ada juga laporan bahwa tawanan diperbolehkan berkomunikasi dengan keluarga melalui video, untuk menunjukkan bahwa mereka masih hidup.
    • Beberapa tawanan Israel yang dibebaskan pada gencatan senjata November 2023 mengaku diperlakukan cukup baik, seperti diberi makanan, pakaian, dan tempat tidur, meskipun dalam keterbatasan perang.

    Perbandingan dengan Perlakuan Israel terhadap Tawanan Palestina

      • Hamas kerap menegaskan bahwa mereka memperlakukan tawanan Israel lebih manusiawi dibanding Israel memperlakukan ribuan tahanan Palestina (termasuk perempuan & anak-anak) yang ditahan tanpa pengadilan (administrative detention).
      • Laporan HAM internasional (Human Rights Watch, Amnesty, PBB) menyebut banyak tawanan Palestina di penjara Israel mengalami penyiksaan fisik maupun psikologis.

      Motif Politik dan Diplomasi

        • Perlakuan baik terhadap tawanan Israel juga menjadi strategi tawar-menawar dalam negosiasi pertukaran tahanan.
        • Contoh: kesepakatan pertukaran pada November 2023, di mana Hamas membebaskan lebih dari 100 tawanan Israel dengan imbalan pembebasan lebih dari 240 tahanan Palestina oleh Israel.
        1 2 3Laman berikutnya

        Artikel Terkait

        Back to top button