SUARA PEMBACA

Refleksi Peringatan 80 Tahun Kemerdekaan RI

Tepat tanggal 17 Agustus 2025, bangsa Indonesia memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, sebuah nikmat besar yang diraih dengan perjuangan dan pengorbanan luar biasa dari para pejuang dan ulama terdahulu. Kemerdekaan ini bukanlah hadiah, melainkan hasil darah, air mata, dan doa.

Namun, kita perlu merenungi apakah bangsa ini benar-benar merdeka hari ini. Apakah 80 tahun kemerdekaan sudah berhasil membebaskan rakyat dari segala bentuk penjajahan? Saat ini, kita menghadapi ancaman yang berbeda bentuk, seperti oligarki kekuasaan dan ekonomi yang mengendalikan arah bangsa demi kepentingan segelintir elite, serta komunisme gaya baru yang menyusup lewat pemikiran, pendidikan, budaya, dan kebijakan.

Tugas kita hari ini adalah jihad intelektual, jihad moral, dan jihad melawan penjajahan modern. Sebagai apapun kita harus berdiri di garis depan perjuangan dengan menjadi generasi berakidah lurus dan berpikiran kritis, kader dai yang paham agama dan peka terhadap isu kebangsaan, serta benteng terakhir bangsa ini dari infiltrasi ideologi-ideologi sesat.

Kita juga memiliki kewajiban moral untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, yang masih hidup di bawah penjajahan dan mengalami genosida yang kejam. Sebagai bangsa yang pernah merasakan pahitnya penjajahan, kita harus menjadi suara bagi mereka di dunia internasional, mendoakan, dan membantu sesuai kemampuan kita.

Mari kita jaga persatuan, perkuat iman, dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan meningkatkan kualitas diri, berkontribusi positif bagi bangsa, dan senantiasa berdoa untuk kebebasan Palestina.

Semoga bangsa Indonesia menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Dirgahayu Indonesia ke-80! Bangkitkan semangat jihad, lawan penjajahan gaya baru![]

H. Maman Kurman, S.H., Ketua I Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat.

Artikel Terkait

Back to top button