OASE

Jaminan Surga bagi Seorang Dai

Berdakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk menyebarkan agama Islam dan mengajak orang lain kepada jalan yang benar. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk berdakwah dan menyampaikan pesan-Nya kepada orang lain.

Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang memerintahkan kepada umat Islam untuk berdakwah dan menyampaikan pesan Islam kepada orang lain. Berikut beberapa contoh ayat perintah dakwah

QS Ali Imran ayat 104: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

QS An-Nahl ayat 125: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

QS Fussilat ayat 33: “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa berdakwah adalah kewajiban bagi umat Islam untuk menyampaikan pesan Islam kepada orang lain dan mengajak mereka kepada jalan yang benar.

Sebagai seorang dai (penyeru dakwah), kita mempunyai tanggung jawab besar untuk menyebarkan agama Islam dan mengajak orang lain kepada jalan yang benar. Dalam menjalankan tugas ini, seorang dai perlu memiliki bekal yang kuat, yaitu optimisme, proaktif, dan berlapang dada.

Pertama optimisme. Dalam QS At-Taubah ayat 111, Allah SWT berjanji kepada orang-orang mukmin bahwa mereka akan mendapatkan surga sebagai balasan atas jihad mereka di jalan Allah. Ini memberikan kita optimisme yang kuat untuk terus berjuang dan berdakwah, meskipun kita menghadapi tantangan dan kesulitan.

Kedua, proaktif (harakah) bergerak. Sebagai seorang dai, kita perlu proaktif dan bergerak untuk menyebarkan agama Islam. Kita tidak bisa hanya menunggu orang lain datang kepada kita, tetapi kita perlu mendatangi dan menyapa mereka. Dalam QS At-Ta’ha ayat 43, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk pergi kepada Fir’aun dan menyampaikan pesan-Nya.

Ketiga, berlapang dada. Dalam menjalankan tugas sebagai dai, kita perlu memiliki hati yang lapang dan pikiran yang positif. Kita perlu membuka celah dan melihat segala sesuatu sebagai kemungkinan yang dapat terjadi atas seizin Allah. Dengan berlapang dada, kita dapat menghadapi tantangan dan kesulitan dengan lebih baik.

Dengan memiliki bekal ini, kita dapat menjadi seorang dai yang efektif dan sukses dalam menyebarkan agama Islam. Kita juga dapat memperoleh jaminan surga dari Allah SWT sebagai balasan atas jihad kita di jalan-Nya.[]

Mudiantoro, Dai Korps Mubaligh Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat.

Artikel Terkait

Back to top button