MUI Sesalkan Kampus jadi Panggung Zionis

Jakarta (SI Online) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menyesalkan langkah Universitas Indonesia (UI) yang mengundang seorang pembicara berhaluan pro-Zionis Peter Berkowitz dalam sebuah kegiatan kampus.
Ia menilai peristiwa tersebut menunjukkan menipisnya sensitivitas dan kritisisme di kalangan pimpinan perguruan tinggi terkait penjajahan Israel yang didukung Amerika Serikat.
“Diundangnya pembicara pro-Zionis ke kampus besar seperti UI menunjukkan menipisnya sensitivitas dan kritisisme yang menjangkiti unsur pimpinan perguruan tinggi terkait penjajahan besar Israel dan genosida yang paling mengerikan. Ini fenomena berbahaya,” kata Prof Sudarnoto dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).
Prof Sudarnoto mengingatkan bahwa kampus bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi juga arena pembentukan karakter, kepedulian, dan kepekaan kemanusiaan. Karena itu, menurutnya, keputusan UI sangat mencederai rasa kemanusiaan dan kontraproduktif terhadap upaya membela kemerdekaan Palestina.
“Bagus, UI sudah menyampaikan permintaan maaf atas ketidaktelitian ini. Akan tetapi, apa yang terjadi di UI sudah sangat mencederai rasa kemanusiaan dan kontra produktif bagi upaya membela perjuangan Palestina,” ujarnya.
Ia menegaskan, kasus ini menjadi preseden buruk yang tidak boleh diulangi oleh UI maupun perguruan tinggi lain di Indonesia. Sudarnoto juga mengingatkan agar elemen bangsa tidak memberikan panggung bagi pihak-pihak yang mendukung Zionisme.
“Jangan genit dengan mengundang orang atau lembaga yang justru pro-Zionis. Tak ada gunanya memberikan kesempatan terhormat bagi pembela, pendukung, apalagi agen Zionis. Zionis Israel sudah lama menanti peluang untuk menyebarkan ideologinya di Indonesia,” tegasnya.
Prof Sudarnoto pun menyerukan agar seluruh bangsa Indonesia kembali meneguhkan Pancasila dan amanat UUD 1945 untuk menolak segala bentuk penjajahan.
“Teguhkan Pancasila, bela Palestina, dan hapuskan penjajahan sesuai amanah pembukaan UUD 1945,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Universitas Indonesia (UI) mengundang akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana pada 23 Agustus 2025.
Peter Berkowitz merupakan senior fellow di Hoover Institution, Stanford University, sekaligus mantan Direktur Perencanaan Kebijakan pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Ia dikenal luas sebagai akademisi pro-Israel yang kerap menulis artikel mendukung kebijakan keras Israel terhadap Palestina. Latar belakang pendidikannya meliputi Swarthmore College, Hebrew University of Jerusalem, serta meraih PhD dan JD dari Yale University. Ia juga pernah mengajar filsafat politik di Harvard University.
Kehadirannya di UI menuai kontroversi karena dianggap memberikan ruang terhormat bagi sosok yang membela dan mendukung Zionisme. Publik menilai langkah itu tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Pihak UI sendiri telah menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhati-hatian dalam mengundang Berkowitz. Universitas menegaskan undangan tersebut bersifat akademik semata, bukan karena afiliasi politik tertentu, dan menegaskan kembali komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina sebagaimana amanat UUD 1945. [ ]