Abdul Azis, Sang Hero Penghadang Teroris di Christchurch
Jakarta (SI Online) – Satu korban selamat menceritakan bagaimana dirinya mengalihkan perhatian teroris penembakan di Christchurch, Selandia Baru, agar menjauh dari masjid setelah menewaskan orang-orang di dalamnya.
Dikutip dari Sky News, 16 Maret 2019, Abdul Aziz, 48 tahun, mendengar suara tembakan saat shalat Jumat. Kemudian dia meninggalkan keluarganya, termasuk empat anaknya di dalam Linwood Islamic Centre. Abdul Aziz berlari keluar untuk menahan teroris di area parkir.
Dia mengatakan anak-anaknya menyuruhnya kembali masuk ke dalam. “Saya mengatakan ke mereka: ‘Kalian tetap di dalam, Aku akan baik-baik saja’,” kata Aziz.
Aziz kemudian mengambil shotgun yang telah ditinggalkan oleh teroris dan mengejarnya ketika akan kembali ke mobil untuk mengambil senjata baru yang masih terisi amunisi penuh.
Tujuh orang tewas di Linwood Islamic Centre, lokasi teror kedua setelah teroris menyerang Masjid Al Noor.
“Saya teriak ke pria itu, ‘Ayo saya di sini, ayo saya di sini’. Saya mencoba menarik perhatiannya. Saya tidak mau dia masuk ke masjid,” katanya.
“Saya memegang shotgun. Kemudian dia menjatuhkan senjatanya lalu lari dan saya mengejarnya.”
Namun sayangnya senapan yang diambil Aziz kosong dan ketika pria bersenjata itu kembali ke mobilnya, Aziz melemparkan senjata ke arahnya dan menghancurkan jendela mobil. “Senapan itu merusak jendela mobilnya dan dia kaget,” katanya.
Aziz mengatakan pria bersenjata itu mengumpat dan pergi sebelum dia mengejar si pembunuh di jalan.
Penyerang kemudian berhasil melarikan diri ketika lampu lalu lintas di dekatnya berubah merah.
Aziz kemudian kembali ke masjid di mana ia menemukan banyak temannya telah terluka.
“Dia (Aziz) mengejarnya…dan itulah bagaimana kita diselamatkan. Jika tidak, jika dia berhasil masuk ke masjid, maka kita semua mungkin akan mati,” kata imam masjid bernama Latef Alabi.
Namun Aziz menolak disebut pahlawan karena menurutnya setiap orang pasti akan melakukan hal yang sama karena itu bagian dari rasa kemanusiaan untuk menolong orang.
Sejauh ini 50 orang tewas dalam teror penembakan di Christchurch, Selandia Baru, termasuk WNI bernama Muhammad Abdul Hamid.
sumber: tempo.co