ABW dan Momok Presidential Treshold
Kemudian mempertahankan sosok Presiden penggantinya sekalipun Jokowi sudah melepas jabatannya sekaligus membatalkan keinginan ambisi di periode ketiga?
Realitasnya sekarang, adalah suatu tindakan bunuh diri politik bagi para parpol yang mendukungnya, pun sosok calon Presidennya nanti.
Rakyat sesungguhnya sudah sangat muak dan murka untuk segera menuntut adanya perubahan radikal, tidak hanya bersifat elementer karena momok kerikil tajam President Treshold, tetapi integrasi fungsional di setiap lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satunya, untuk menghalau Kekuatan President Treshold itu tetap di angka 20% atau tidak, bukan lagi pada kekuatan eksistensi komunitas parpol oligarki gemuk atau tidak, tetapi sangat ditentukan oleh faktor figuritas subyek perseorangan calon Presiden: ciri dan karakternya elegan, Smart, pandai, mondial dan mampu mengeskalasi kepentingan era melinialium.
Tapi, tidak lupa selalu menjaga kemurnian nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam menunaikan tugas, kewenangan dan kewajiban menjalankan kebangsaan dan kenegaraannya.
Intinya, di tengah sudah diramaikan dengan kemunculan calon-calon Presiden menjelang Pilpres 2024 mendatang baik di publik maupun media sosial, juga oleh banyak lembaga survey dan jajak pendapat yang harus dijadikan indikator utama adalah hal-hal tersebut di atas.
Dan pastilah sudah bisa juga dianalisis siapakah calon yang muncul itu sudah merenda benang-benang yang bakal memajukan bangsa dan negara yang sesungguhnya sangat kaya itu ke depan, tetapi masih sangat miskin akal dan pengetahuan.
Menurut analisa logis dan pandangan yang jujur, dari sekian calon, adalah Anies Baswedan.
Karena dialah yang justru tersingkir dari arus besar mainstream President Treshold yang dimainkan oleh dua kutub oligarki parpol dan korporasi konglomerasi.
Tidak hanya itu, dia juga membuktikan telah berhasil memimpin Jakarta, dengan kinerjanya berhasil mengembalikan marwah bahwa kepemimpinan yang berasal dari kedaulatan rakyat itu masih ada dan itu sangat mulia.
