Ada Upaya Kudeta di Partai Demokrat, Petinggi Istana Terlibat?
AHY mengaku telah mengirim surat ke Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi ihwal dugaan upaya Istana mengambilalih kepemimpinan partainya.
“Tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau” tutur AHY.
AHY belum secara jelas menyebut nama-nama politisi yang diduga terlibat dalam upaya kudeta di tubuh partainya.
Bahkan, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun twitternya, mengumumkan bila soal nama-nama yang terlibat dalam kudeta itu akan disampaikan setelah surat Demokrat kepada Jokowi dijawab.
“Mengenai detil dan mana-nama, demi etika dan penghormatan kepada Kepala Negara, kami akan bicara setelah surat yang kami kirimkan tadi pagi dijawab Presiden,” cuit Rachland, Senin (01/02).
Namun, rupanya Rachland nampaknya tidak tahan untuk tidak menyebut nama pejabat tinggi di lingkaran istana yang dimaksud. Melalui twitternya, pada Senin malam (01/02), ia menulis: “Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly.”
Secara terpisah, Ketua Badan Hukum dan Pengamanan DPP Partai Demokrat Ardy Mbalembout, mengatakan pihaknya akan melawan langkah tak ksatria Moeldoko dan siapapun orang di balik mantan Panglima TNI tersebut.
“Jadilah ksatria! Berpolitiklah dengan cara-cara yang santun!” ujar Ardy kepada wartawan, Senin (1/2/2021), seperti dilansir law-justice.co.
Ardy menyebut, Moeldoko telah berkolaborasi dengan Jhoni Allen Marbun (kader Partai Demokrat yang kini duduk di Komisi V dan Banggar DPR RI) dan M. Nazarudin (mantan Bendum Demokrat) untuk melakukan KLB (Kongres Luar Biasa).
“Menurut penuturan teman-teman, Pak Moeldoko menyampaikan bahwa dia sudah lama mencintai Partai Demokrat. Katanya sejak selesai menjabat Panglima TNI, ia pernah menjumpai Pak SBY dan meminta untuk menahkodai Partai Demokrat, tapi saat itu Pak SBY meminta Moledoko untuk lebih bersabar,” terang Ardy.
Ardy menuturkan, sedikitnya lima DPD dan sembilan DPC Partai Demokrat telah ditarik masuk ke pergerakan Moeldoko di internal Partai Demokrat. Bahkan mereka disebut telah menggelar pertemuan dengan Moledoko di Belagio, Jakarta pada sekitar 27-28 Januari 2021.
red: a.syakira/dbs