Ade Armando, Dosen UI Ini Sekuler Ekstrem
Kegiatan anti Islamisasi Kampus ini, juga digencarkan Ade lewat lembaga riset Setara. Kita ingat, beberapa tahun lalu, lembaga ini mengadakan penelitian tentang radikalisme di kampus-kampus negeri. Mereka mengadakan penelitian di sepuluh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Hasil penelitian ini kemudian diserahkan kepada pemerintah dan hasilnya kemudian keluar kebijakan di kampus-kampus tersebut yang membatasi kegiatan dakwah di kampus.
Cokro TV juga senantiasa mengkritisi Anies Baswedan. Di mata mereka, Anies tidak ada baiknya. Mereka lebih mendukung Ahok daripada Anies. Cokro sering mengutip pendapat-pendapat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam menyorot kebijakan-kebijakan Anies.
Laki-laki 59 tahun ini memang liberal. Ade menganut pandangan bahwa agama itu relatif. Alias semua agama benar. Karena itu tidak heran, bila ia tidak menyukai dakwah Islam marak di kampus-kampus negeri.
***
Keinginan Ade, Cokro TV dan kaum liberal di Indonesia memang ingin Indonesia menjadi sekuler. Mereka ingin ‘mencontoh’ Turki di masa Kemal Attaturk. Dimana hukum-hukum Islam diganti dengan hukum-hukum Barat, majelis zikir diganti dengan majelis dansa-dansi, jilbab dilarang atau dipersulit dan lain-lain. Mereka mungkin gembira juga bila masjid dijadikan museum, azan dalam bahasa Arab diganti bahasa Turki (bahasa Lokal), pelajaran bahasa Arab dihilangkan dari sekolah dan lain-lain.
Memang kelompok seperti ini kepanasan bila jilbab makin merebak, penghafal Al- Qur’an makin banyak, LGBT dilarang, bahasa Arab digalakkan, sekolah atau kampus-kampus makin Islami. Mereka selalu memihak kepada kaum Islamofobia atau kelompok non Islam yang benci terhadap Islamisasi.
Ulama besar Islam, Syekh Yusuf Qaradhawi mengingatkan,”Saya yakin ahwa peperangan terdahsyat dalam bidang pemikiran antara Islam dengan musuhnya dewasa ini adalah peperangan dengan sekulerisme dan orang-orangnya. Baik sekulerisme liberal yang tidak mendukung dan tidak menolak agama, maupun sekulerisme yang galak terhadap agama dan memusuhinya seperti sekulerisme Marxis yang pernyataannnya begitu terkenal, agama adalah candu masyarakat. Yang mirip dengan sekulerisme Marxis adalah sekulerisme di negara-negara Arab dan Islam yang menentang Islam sebagai syariat dan sistem kehidupan individu dan masyarakat. Ia hanya menerima Islam sebagai keyakinan individu yang tak berkaitan dengan amar makruf nahi mungkar.” []
Nuim Hidayat, Penulis Buku Imperialisme Baru.