Untuk itu Dr. Ujang berpesan agar para dai muda pun hendaknya dapat memanfaatkan peluang dakwah digital tersebut dengan menyampaikan materi dakwah di dunia maya dengan baik dan benar. Yakni dilakukan dengan baik sesuai dengan kondisi dan tingkat pemahaman target dakwah serta disampaikan dengan benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah yang materi dakwahnya bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits.
“Jangan sampai anak-anak muda yang belajar agama melalui dunia maya malah dimanfaatkan musuh-musuh Islam untuk menyesatkan,”tandasnya.
Oleh karena itu Dr. Ujang pun berpesan agar para dai khususnya dai muda untuk terus belajar dan belajar sehingga mempunyai bekal dakwah mumpuni yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Ketua Dewan Da’wah Jabar, Ustaz Muhammad Roinul Balad, menyampaikan, Akademi Da’wah Indonesia (ADI) ini merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Formal yang dimiliki dan dikelola Dewan Dakwah Jawa Barat sebagai sarana kaderisasi dai atau pelaku dakwah.
Untuk ADI Jabar sendiri telah berdiri sejak 2013 dimana hingga empat tahun pertama dirinya diamanahi sebagai direkturnya. Ustadz Roin menjelaskan bahwa hadirnya ADI ini salah satu tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan dai di lapangan yang masih jauh dari ideal antara masyarat yang perlu dibina dan didakwahi dengan pelaku dakwah atau dai khususnya di Jawa Barat.
“Sebagaimana tadi yang disampaikan bahwa menurut data Kemenag juga menyatakan masih kekurangan tenaga penyuluh keagamaan atau juru dakwah dengan jumlah penduduk muslim,”ungkapnya.
Ustadz Roin menambahkan, Dewan Da’wah Jabar sendiri telah hadir di seluruh kota dan kabupaten atau 27 daerah dengan jumlah dai aktif sekira 230 orang. Namun tentu saja jumlah ini masih kurang.
“Para wisudawan ini sebagai langkah awal yang nantinya akan dilanjutkan dengan menimba ilmu yang lebih tinggi di STID Mohammad Natsir Jakarta. Harapannya mereka akan menjadi kader dai yang sarjana dengan keilmuan yang mumpuni. Selanjutnya mereka akan diterjunkan kembali ke masyarakat untuk berdakwah dan membina serta menjaga akidah umat,” jelasnya.
Menurut ustadz Roin, hadirnya dai-dai muda di masyarakat diharapkan mampu menggerakan roda dakwah semakin bersemangat dan enerjik. Tentu dengan tidak meninggalkan pelaku dakwah atau dai yang senior.
Selain diikuti para wisudawan, kegiatan ini juga dihadiri para orang tua. Para wisudawan ADI ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat dan daerah lainnya seperti dari Garut, Bekasi dan Kebumen Jawa Tengah.
Rep: Suwandi