Afghanistan Dukung Kemerdekaan RI, Kini Diminta Sebaliknya
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menilai bahwa umat Islam Indonesia dan dunia menyambut suka cita adanya pengumuman tentang susunan kabinet Afghanistan di bawah kendali Taliban.
“Itu langkah strategis untuk mengendalikan suasana dalam negeri yang sempat porak-poranda akibat pendudukan AS dan sekutu selama dua dekade,” kata Kiai Muhyiddin melalui pernyataan tertulisnya yang diterima Suara Islam Online, Rabu (8/9/2021).
Kiai Muhyiddin mengatakan, rasa optimisme semakin tinggi agar pemerintahan yang inklusif bisa cepat menurunkan suhu politik yang memanas usai penarikan pasukan asing.
Baca juga: Taliban Umumkan Kabinet Imarah Islam Afghanistan, Mullah Hasan Akhund Ditunjuk sebagai PM
Menurutnya, masyarakat internasional dan organisasi dunia khususnya PBB, GNB, OKI, Liga Arab dan lainnya seyogyanya merespon segera dan merangkul pemerintahan baru tersebut dengan positif thinking serta memberikan dukungan moril dan materil.
“Dengan harapan semoga pemerintahan Taliban bisa memenuhi segala harapan dan impian rakyat Afghanistan untuk menikmati kedamaian, stabilitas keamanan, kesejahteraan, kesatuan dan persatuan serta keberkahan,” ujar Kiai Muhyiddin.
Ketua Dewan Pembina JATTI (Jaringan Alumni Timur Tengah Se-Indonesia) itu mengatakan, perjuangan untuk meraih kemerdekaan dari hegemoni asing sudah dibayar sangat mahal dan memakan korban besar serta penderitaan panjang.
“Kini saatnya era pembuktian kepada masyarakat dunia bahwa rakyat Afghanistan bisa mengatur diri mereka, mengendalikan pemerintahan dengan nama Emirate Islam sesuai dengan prinsip syariah,” jelas Kiai Muhyiddin.
Menurutnya, kesatuan antara janji dan perbuatan harus dibuktikan guna menegasikan semua tuduhan negatif tentang image Taliban.
“Kepada ormas Islam se-Indonesia diminta agar menyampaikan ucapan dan apresiasi tinggi atas kemenangan Taliban sesuai dengan konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan di atas permukaan bumi ini,” kata Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah itu.
Kiai Muhyiddin menyarankan, sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar, Indonesia harus segera bersikap dan mengakui pemerintahan Emirate Islam of Afghanistan.