Agresi Biadab Israel Hari ke-17: Gugur Syahid 4651 Orang, Termasuk 1873 Anak-anak dan 1023 Wanita
Gaza (SI Online) – Pasukan pendudukan Zionis mengintensifkan serangan tadi malam dan dini hari pada Senin dalam agresi biadab mereka terhadap Jalur Gaza memasuki hari ke-17.
Penjajah Israel melakukan pembantaian berturut-turut dengan memakan korban puluhan syuhada dalam waktu kurang dari 3 jam, sehari setelah mereka menerima pukulan telak di perbatasan Gaza dan front Lebanon.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Senin (23/10/2023) dilaporkan bahwa Jalur Gaza mengalami malam paling berdarah dan paling kejam sejak dimulainya agresi. Puluhan pesawat tempur Israel ikut serta dalam kejahatan pengeboman rumah-rumah dan lingkungan pemukiman terhadap kepala penduduknya dan melanjutkan kebijakan bumi hangus.
Pengeboman yang intens terus berlanjut hampir tanpa henti hingga Senin dini hari. Pemboman berfokus pada sasaran warga sipil, menghancurkan rumah-rumah yang masih dihuni, dan membunuh anak-anak dan perempuan secara massal dalam upaya untuk menekan massa dan menghancurkan rakyat sebagai pelindung perlawanan.
Saat pagi dini hari ini, sejumlah syuhada tewas dan tercatat luka-luka setelah pesawat tempur pendudukan Israel menargetkan sebuah rumah keluarga Abu Iyada di lingkungan Al-Saud, sebelah barat Rafah.
Kementerian Dalam Negeri melaporkan pada dini hari hari ini bahwa terdapat korban syahid dan luka-luka akibat pesawat pendudukan yang membom sebuah rumah keluarga Abu Iyada di Rafah dan satu lagi rumah keluarga Al-Zinati di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Dilaporkan bahwa pesawat Israel mengebom sebuah rumah keluarga Al-Hashash di Rafah, dan melancarkan serangan di dekat pusat pasokan UNRWA di kamp Al-Shati, dan beberapa serangan di daerah Tal Al-Hawa di Gaza.
Pendudukan Israel juga menargetkan dua rumah di lingkungan Sheikh Radwan di Gaza, dan melancarkan serangan ketiga yang menargetkan kolam Sheikh Radwan, menyebabkan kebakaran di salah satu generator listrik.
Sejumlah syuhada tercatat tewas dan luka-luka dalam serangan bom Israel yang menargetkan sebuah rumah di Jalan Aidiya, sebelah barat Kota Gaza.
Pesawat tempur pendudukan Israel juga mengebom rumah keluarga Al-Lidawi di daerah Al-Shuhada, sebelah barat kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, yang mengakibatkan sejumlah orang syahid dan terluka.
Pesawat tempur pendudukan Israel mengebom sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, dan sekitar Rumah Sakit Al-Quds dan Al-Shifa di Gaza.
Pesawat tempur pendudukan Israel melancarkan serangan terhadap rumah keluarga Al-Ghoul di belakang Kompleks Medis Al-Shifa yang menyebabkan luka kritis.
Hingga tengah malam, warga dan kru penyelamat terus menemukan jenazah dua orang gugur dan mencari mereka yang hidup dan terluka dari bawah sekelompok rumah yang hancur akibat bom Israel, di kamp Jabalia, setelah menemukan jenazah 30 syuhada.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Al-Qudra mengkonfirmasi kematian lebih dari 400 warga pada hari Ahad kemarin, sementara puluhan korban masih berdatangan di rumah sakit setelah malam berdarah di mana pasukan pendudukan Israel menghancurkan banyak rumah selain penghuninya.
Al-Qudra menyatakan, saat ini tidak mungkin memberikan perhitungan akurat mengenai jumlah syuhada karena banyak dari mereka yang masih berdatangan ke rumah sakit sementara masih banyak lagi yang tertimbun reruntuhan, dan malam telah tiba, yang sepi dan menakutkan dengan kekerasan bom.
Pembantaian pendudukan Israel terjadi beberapa jam setelah menerima serangan keras dari perlawanan. Diwakili dengan penyergapan Al-Qassam di timur Khan Yunis, yang mengakibatkan hancurnya sebuah tank dan buldoser.
Pihak pendudukan Israel mengakui pembunuhan seorang tentara dan melukai tiga orang lainnya, dengan terjadinya kebakaran besar di front Lebanon, tempat Hamas mengarahkan serangan roket ke pasukan pendudukan Israel dan posisi mereka di Palestina utara. Lokasi yang diduduki telah mengkonfirmasi adanya korban jiwa.
Menurut update terkini Kementerian Kesehatan – Ahad malam – Jumlah korban agresi pendudukan di Gaza meningkat menjadi 4651 orang, termasuk 1873 anak-anak, 1023 perempuan, dan 187 orang lanjut usia, serta 14.245 warga luka-luka. Statistik ini belum termasuk puluhan syahid yang syahid tadi malam dan subuh hari ini.
Kementerian Kesehatan juga menerima 1450 laporan orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 800 anak-anak.
Kru penyelamat dan pertahanan sipil menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi para korban tewas dan korban luka dari puing-puing rumah yang dibom akibat pemboman berulang kali serta kurangnya kemampuan dan bahan bakar.
Pendudukan Israel terus melakukan bencana berdarah di Jalur Gaza, di mana mesin perang “Israel” melakukan kejahatan paling keji berupa pembunuhan dan pemusnahan terhadap warga sipil, dan terus menutup penyeberangan Jalur Gaza dan mencegah masuknya makanan, obat-obatan dan bahan bakar.
sumber: infopalestina