Ahyudin Siap Berkorban Demi ACT, Kiai Muhyiddin: Patut Diapresiasi
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junadi mengapresiasi sikap mantan Presiden ACT (Aksi Cepat Tanggap) Ahyudin yang mengaku siap menjadi korban alias tersangka asalkan ACT tetap eksis.
“Sikap gentleman bapak Ahyudin yang siap jadi tersangka dan dikorbankan asalkan kegiatan ACT terus berjalan adalah sikap yang patut diapresiasi oleh semua pihak. Itu bentuk tanggung jawab sebagai pemimpin yang siap menanggung risiko. Ia tak sejalan dengan adagium yang menyatakan bahwa leaders can do no wrong (pemimpin tidak boleh salah),” kata Kiai Muhyiddin dalam keterangannya kepada Suara Islam, Rabu (14/7/2022).
Baca juga: Laporan Keuangan ACT Berpredikat WTP, Ahyuddin: Tidak Ada Penyelewengan Itu
Kata Kiai Muhyiddin, kebanyakan pemimpin biasanya mencari beribu alasan untuk menjaga citranya depan publik dengan mengorbankan orang lain, terutama anak buahnya.
“Semoga sikap beliau diikuti oleh semua CEO ACT yang terlibat dalam mengelola dana kemanusiaan bagi umat Islam,” ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Wakil Ketua Umum MUI itu meminta aparat penegak hukum untuk bersikap adil.
Baca juga: Wakil Ketua Wantim MUI: Pencabutan Izin ACT Gegabah dan Kontraproduktif
“Kepada para penegak hukum di negeri ini juga diminta agar menindak filantrofi secara adil dan bijak sehingga faktor like dan dislike bisa dihindari,” jelasnya.
Menurutnya, alangkah eloknya jika para CEO BUMN yang mengalami kerugian ratusan triliun rupiah dan membebani anggaran negara diperlakukan secara tegas, transparan dan adil.
“Fasilitas fantastis dengan gaji tinggi ternyata tak diimbangi dengan etos kerja maksimal,” tuturnya.
“Sementara itu tak ada aksi nyata untuk menjerat mereka bahkan sikap toleran kepada pejabat koruptor sangat mencederai perasaan rakyat pembayar pajak yang selalu bernasib sengsara,” tandas Kiai Muhyiddin.
red: adhila